Ketika saya kembali ke Indonesia pada tahun 2004, pertanyaan itu cukup membingungkan saya. Tapi saya memang suka drama dan musik. Di Selandia Baru juga saya punya grup band sendiri. Pokoknya saya memang suka dunia seni. Dari dunia seni saya bisa belajar tentang filsafat, sosiologi, pokoknya belajar tentang manusia dengan kemanusiaannya. Tapi, begitu saya kembali ke Indonesia, awalnya cukup membingungkan. Saya tak punya siapa-siapa, tak punya uang, tak punya teman. Untungnya saya sempat tinggal bersama nenek, jadi alhamdulillah.