Hanya saja yang perlu diluruskan, tak ada penanganan anak autis secara instan. Semua perlu tahapan. "Orangtua jangan buru-buru memasukkan anaknya ke sekolah, entah sekolah khusus untuk anak berkebutuhan khusus atau umum." Sebelum memasukkan ke sekolah, lanjut Gayatri, mereka harus bisa duduk tenang, menatap mata lawan bicaranya, sudah mengerti jika dipanggil, bisa ke toilet sendiri, dan bisa makan-minum sendiri.
Gayatri mengaku sering gemas terhadap harapan orangtua yang anaknya menderita autis yang langsung ingin muluk-muluk. Ketika ia menghadiri seminar di Solo belum lama ini, seorang ibu menanyakan apakah anaknya yang autis akan bisa menikah kelak? "Waktu saya tanya, berapa usia anaknya? Ternyata baru 4 tahun. Saya kaget. Baru berusia 4 tahun, tapi sudah mengkhawatirkan soal kawin. Ini hal yang salah. Untuk mendidik anak autis itu harus bertahap."
Ibu dua anak yang kini tinggal di Perth, Australia ini menjelaskan, untuk mengajari anaknya menatap mata saja, ia butuh waktu tiga bulan. "Caranya, saya tempelkan stiker mobil di antara mata saya. Mengajari anak autis itu, sekali lagi, perlu tahapan," tegasnya.
Sukrisna/ bersambung