Keraton Art Festival Ke-3, Cara Lestarikan Budaya & Tradisi Jawa (2)

By nova.id, Minggu, 10 Juli 2011 | 23:36 WIB
Keraton Art Festival Ke 3 Cara Lestarikan Budaya Tradisi Jawa 2 (nova.id)

Keraton Art Festival Ke 3 Cara Lestarikan Budaya Tradisi Jawa 2 (nova.id)
Keraton Art Festival Ke 3 Cara Lestarikan Budaya Tradisi Jawa 2 (nova.id)

"Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat'. Peninggalan Jawakuno yang masih lestari hingga kini dalam adat dan tradisi (Foto: Romy Palar) "

Keraton Paling Eksis

Keraton Art Festival (KAF) telah diadakan sejak tahun 2009. Selama digelar untuk yang ke-3 kalinya, kerja sama yang terjalin antara Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Solo dengan Keraton Kasunanan ini mampu menyukseskan misi keduanya. Antara lain, meningkatkan arus kunjungan wisatawan ke Kota Solo dengan daya tarik sebagai kota budaya.

"Di Solo, tujuan wisata utama, ya, Keraton. Kami bersyukur pemerintah dan masyarakat masih banyak yang peduli dan mengakui keraton sebagai sumber budaya Jawa. Melalui KAF, masyarakat akan sadar, keraton tak hanya sekadar peninggalan bangunan dan barang kuno yang mati, tetapi tetap eksis dalam menjalankan tata cara dan upacara adat," ujar KP Winarno.

Ada beberapa perbedaan pada acara KAF setiap tahunnya. Di tahun 2009, banyak terdapat pentas seni. Sementara di tahun 2010 banyak menampilkan pertunjukan warisan budaya keraton yang tangible (kirab koleksi pusaka, artefak, kereta kencana, dll). Juga yang sifatnya intangible (upacara adat, peragaan busana, tarian, dan konser karawitan). Serta kuliner yang biasa disuguhkan di dalam keraton. Seperti, buah siwalan yang dimasak dengan gula aren, pisang raja yang dimasak dengan cara dibungkus daun pisang sehingga mengeluarkan madu, dan sejumlah makanan lain yang saat ini sudah jarang ditemukan.

Festival yang kedua juga menampilkan atraksi budaya seperti demo pembuatan dan perawatan pusaka (keris), atraksi kuliner keraton, paes atau rias pengantin, display batik keraton, serta seni pertunjukan. Namun, semua tetap diselenggarakan di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang terletak di Rt 1/1 Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. Sayangnya, penyelenggaraan KAF ke-3 tahun ini acaranya berbeda. Hal itu, lanjut KP Winarno, disebabkan keterbatasan dana sehingga acara dibuat lebih sederhana.

Setiap tahunnya, pihak keluarga besar keraton selalu terlibat. Terutama para cucu PB XII. Juga para penari kolosal yang berasal dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Mereka yang berpartisipasi mendukung acara juga semakin banyak hingga berasal dari luar masyarakat Jawa. "Wajar karena keraton ini adalah yang tertua, terlengkap, dan tereksis dalam menggelar upacara adat."

Ade Ryani