Arena bermain yang ditawarkan di tiga mal besar di ibukota (Senayan City, Mal Kelapa Gading 3, dan Gandaria City) ini tak hanya menawarkan kegiatan yang menyenangkan. Lollipop's Play Land and Café bertujuan memberikan latihan fisik, ketangkasan serta memberi efek lebih berani kepada anak-anak. Di area seluas 1.735 m2 yang terletak di Senayan City, misalnya, hanya sekitar 20 persen saja wahana yang sifatnya eletrik, sisanya benar-benar mengerahkan aktivitas fisik anak.
Area ketangkasan yang mengklaim dirinya inbound terbesar di Indonesia ini menyediakan trampoline, flying fox, velocity, fun ball battle, wall climbing, dan masih banyak lainnya. Kegiatan yang mengasah sensorik anak juga tak kalah menarik. Cooking class, play dough, clay, menghias layang-layang/sandal kanvas, dan dance tersedia di sini.
Peserta area bermain dibedakan dalam dua kelas, super entry (2-14 tahun) dan junior entry (12-23 bulan). Tentunya, untuk junior entry tidak akan ada permainan yang sifatnya berlari, terjun maupun memanjat karena mereka belum memiliki kemampuan motorik yang mumpuni. Untuk sekali masuk ke area permainan yang diambil waralabanya dari New Zealand ini hanya dikenakan biaya Rp 85 ribu per anak, dan Rp 25 ribu per anak untuk junior entry di hari biasa. Sedangkan di akhir pekan, kelas super entry dikenakan biaya Rp 110 ribu per anak dan kelas junior Rp 35 ribu sekali masuk.
Lelah seusai beraktivitas fisik, anak-anak bisa memesan makanan di kafe yg berada di satu lokasi. Menunya beraneka ragam mulai spaghetti, soto ayam, sandwich, nasi goreng, hingga mi ayam. Fasilitas bermain dan ketangkasan semacam ini dinilai tepat berlokasi di mal. Pertama, kendala kemacetan dan waktu keluarga yang minim membuat anak-anak sulit memiliki waktu bermain terpisah dari kegiatan orangtua. Kedua, arena bermain inbound yang menyajikan kegiatan fisik terstruktur dan kaya manfaat ini penting untuk mengikis perilaku anak-anak modern yang semakin menjauhi kegiatan fisik.
Ade Ryani