Perjuangan Lia Untuk Dila: Dosa Dunia-Akhirat Kalau Mengingkari Anak! (2)

By nova.id, Kamis, 30 Juni 2011 | 01:09 WIB
Perjuangan Lia Untuk Dila Dosa Dunia Akhirat Kalau Mengingkari Anak! 2 (nova.id)

Perjuangan Lia Untuk Dila Dosa Dunia Akhirat Kalau Mengingkari Anak! 2 (nova.id)

"Eddy dan Dewanti, sang istri, mengaku tak terpengaruh dengan gugatan yang dilayangkan Lia (Foto: Dok Humas Pemkot Batu) "

Surat Fasid

Yang membuatnya terpukul, selama Lia di Jakarta, Eddy masih sering mengunjunginya. "Makanya saya kaget waktu dengar dia menikahi Dewanti dengan modal surat fasid tersebut. Saya sempat mempertanyakan surat fasid ke Departeman Agama, di Jakarta. Saya baru tahu, ternyata oleh PA Malang surat nikah saya dengan Eddy dianggap asli tapi palsu." Sebenarnya pihak Departeman Agama, lanjut Lia, sudah minta ke PA Malang agar fasid tersebut dibatalkan. "Tapi rupanya Eddy sudah telanjur menikah dengan Dewanti."

Toh, pada akhirnya Lia tak keberatan Eddy menikahi Dewanti. "Saat itu saya hanya minta agar Eddy menjatuhkan talak. Belakangan, justru saya yang dikorbankan. Pernikahan kami yang malah dia batalkan." Di tahun-tahun pertama perpisahan, Lia tak keberatan Eddy sama sekali tak memberi nafkah. "Kebetulan saat itu saya juga mampu membiayai Dila. Tapi begitu dia jadi walikota dan hidup berkecukupan, saya baru memutuskan untuk menuntut hak Dila."

Lia tak pernah menduga, pernikahannya dengan Eddy akan jadi seperti sekarang ini. "Itu sudah lewat. Sudah masa lalu." Meski hanya masa lalu, Lia merasa tak bisa menghapus sejarah. Lalu bagaimana dengan Eddy yang berusaha "menghapus" masa lalu mereka? "Dosa dunia-akhirat kalau sampai mengingkari anak. Sebagai seorang ibu yang melahirkan Dila, bantahan Eddy itu sungguh menyakitkan," kata Lia. Apalagi lanjut Lia, Dila adalah anak pertama Eddy.

Meski demikian, Lia tetap membuka pintu musyawarah. "Sampai sekarang, setelah mengajukan gugatan, saya belum dihubungi pihak Eddy. Entah kalau pengacara saya." Rupanya, justru Sumardan yang telah dihubungi seorang pengacara yang kemungkinan akan menjadi kuasa hukum Eddy. "Dia mengajak ketemu, tapi sampai sekarang belum ada realisasinya."

Cuma CINTA MONYET

Eddy, sang walikota, seperti sudah diberitakan, sudah mengklarifikasi dan membantah semua tuduhan Lia. Hal ini dibenarkan oleh Kabag Humas Pemkot Batu, Robiq Yunianto, saat ditemui di kantornya (Kamis, 23/6) siang. Kata Robiq, Eddy memang mengaku pernah pacaran dengan Lia. "Tapi itu cinta monyet. Maklum, saat itu kami masih muda belia," kata Robiq menirukan ucapan bosnya.

 Asmara Eddy-Lia kemudian kandas di jalan. Seperti dituturkan Robiq, "Setelah itu, dia (Lia, Red) menikah dengan seseorang. Bahkan setahu Pak Eddy, Lia pernah menikah empat kali." Sejak Lia menikah, Eddy mengaku tak pernah lagi berhubungan dengan Lia. Anehnya, ketika Eddy masih hidup susah, Lia sama sekali pernah menghubungi dan baru setelah hidup berkecukupan, Lia selalu menghubungi dan minta pengakuan atas anak. "Lha, kenapa dia tidak menghubungi saja suami petamanya," tandas Eddy pada wartawan.

 Yang jelas, kata Robiq, Eddy tak menggubris masalah ini karena apa yang dilakukan Lia bukan kali pertama. Saat Eddy menikahi Dewanti, Lia sempat datang. Begitu juga saat Eddy dilantik menjadi Walikota Batu. "Makanya, keluarga maupun kolega sama sekali tak terpengaruh dengan masalah ini. Mereka sudah tahu duduk permasalahannya," ungkapp Eddy seperti disampaikan Robiq.

 Bahkan, lanjut Kabag Humas ini, Eddy sendiri heran akan langkah yang dilakukan Lia. "Kalau dia wanita baik-baik, kenapa tidak datang baik-baik? Dulu, saya, kan, anak walikota, kenapa tidak datang ke keluarga kalau memang apa yang diadukan itu benar." Meski merasa tuduhan Lia punya tendensi lain, Eddy tak mau menuntut balik Lia. "Biarkan saja," kata Eddy enteng.

Sukrisna