Tak seperti dugaan orang, perempuan yang pernah melakukan oparasi pembesaran payudara dengan cara memasang silikon, ternyata tidak memerlukan perawatan khusus secara berkala. Perawatan, kata Chief of Plastic Surgery Division, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof.dr. Chaula Djamaloeddin S.,SpB,SpBP(K), hanya dilakukan seminggu atau sebulan pasca operasi. Itu pun hanya untuk mengecek hasil operasi berjalan dengan baik atau tidak, serta mencopot jahitan hasil tindakan operasi.
Karena itu, bila ada yang mengaku payudaranya mengalami radang, dipastikan Chaula bukan karena yang bersangkutan mengalami tekanan jiwa atau stres. "Jangan pernah bilang stres bisa menimbulkan radang payudara. Radang baru bisa timbul bila terjadi sesuatu. Misalnya, payudaranya kepentok benda keras atau terjadi infeksi. Kalau itu yang terjadi, pasti rasa sakit akan timbul," tuturnya.
Bisa saja, tambah Chaula, secara tidak sadar payudara yang bersangkutan terbentur benda keras, lalu dia berpikir tidak apa-apa dan memarnya bisa hilang sendiri. "Tetapi bila ternyata terjadi perdarahan di dalam, akan menyebabkan peradangan. Darah bisa berkumpul hingga menjadi nanah. Nah, nanahnya harus dikeluarkan." Pada kasus mereka yang pernah menjalani bedah plastik payudara, andai silikonnya terkena nanah, "Silikonnya juga harus dikeluarkan dan dibersihkan dulu. Selanjutnya bila dikehendaki, bisa dipasang kembali."
Edwin, Rini