Mulailah Sidik memikirkan membuat konsep outlet dengan pangsa pasar yang lebih luas. Bila perlu, outlet ini juga mampu memfasilitasi orang untuk duduk lama dan menikmati produknya. "Ya, kami dirikan kafe jamu ini agar orang dapat menikmati jamu setiap hari. Bukan hanya yang sakit. Selain itu, bisa untuk gaya hidup dan kesenangan," ungkap Sidik sambil tersenyum puas. Kafe jamunya, kini cukup diminati, dengan tamu yang terus mengalir sesuai prediksinya.
Jika sedang ramai, Jamu Herbal Corner mampu menjual hingga 300-an gelas. Di tempat ini disediakan daftar menu aneka jamu untuk pengobatan maupun minuman herbal yang bisa dinikmati sebagai minuman sehari-hari, seperti air asam, herbal beer, jahe merah soda, java ginko biloba, hingga sirih wangi. Harganya pun bisa dikatakan tidak mahal untuk dapat menikmati minuman herbal yang fresh setiap hari. Sidik membanderol aneka jamu Rp 1.000 saja per gelasnya.
Selain unggul soal rasa dan variasi, Jamu Herbal Corner juga menyediakan fasilitas hotspot yang dapat dinikmati pengunjung. Khusus untuk pengunjung muda yang membutuhkan tempat untuk bersosialisasi, kafe ini juga memberikan pelayanan buka hingga pagi.
Melihat animo pengunjung yang cukup besar hingga saat ini, Sidik berancang-ancang mengembangkan terus usahanya. "Kami berencana membuka usaha serupa di wilayah-wilayah lain di Indonesia," ungkap pria yang mengaku sudah memiliki 210 outlet jamu godogk Jaga yang tersebar di Indonesia.
Laili, Nove