Melihat apresiasi yang diberikan ke kampungnya, yang dinyatakan sebagai kampung bebas sampah, warga yang semula ogah-ogahan menanam tanaman mulai tumbuh kesadaran. "Sejak itu, kampung ini makin hari makin baik," kata Fauzan.
Tak hanya sampai di situ, Fauzan bersama warga lain membuat terobosan membantu penghematan pengeluaran air warga. Ia membuat proses penjernihan air limbah rumah tangga. Air limbah diproses secara sederhana kemudian dijernihkan, lalu dialirkan ke rumah warga dengan pipa khusus. Air ini biasa digunakan untuk menyiram tanaman dan mencuci sepeda motor. "Sekarang, masing-masing warga bisa menghemat air sekitar 5-6 kubik air per bulan," jelas Fauzan yang semua usahanya itu merupakan pendampingan dari Yayasan Uli Peduli dari Unilever.
Saat ini, puluhan RT dari 10 RW yang ada di kelurahan Gundih, meniru Fauzan dalam mengelola kebersihan kampungnya. Saat ini, dirinya diminta oleh Pemda Lamongan untuk menularkan ilmu yang dimiliki dan menjadikan Lamongan jadi kota yang bersih.
Uniknya lagi, setelah Gundih mendapat berbagai predikat juara lingkungan, warganya turut berubah perilaku. "Yang saya amati, begitudapat pengharagaan, preman-preman itu malu sendiri kalau masih melakukan kejahatan. Justru, saat ini mereka lah yang jadi pendekar lingkungan. Mereka akan berdiri paling depan kalau ada aksi gerakan kebersihan kampung," kata Fauzan bangga.
Gandhi Wasono M.