Di tempat ini, pengunjung bisa menikmati aneka sajian ikan sambil berlesehan santai sekaligus memancing ikan di kolam yang disediakan. Alat memancingnya pun sudah disediakan di sini. Menu ikan yang ditawarkan Nur cukup beragam, antara lain ikan bakar, ikan goreng, ikan pepes, ikan acar maupun ikan bumbu asam manis.
Sayangnya, usaha wisata air yang dibuat Nur, kini sudah ada yang menirunya. Namun, Nur percaya, rezeki sudah ada yang mengatur. Oleh karena itu, Nur berpikir ingin kembali membuat sesuatu yang baru dan beda. "Saya sudah beli tanah lagi yang lebih luas. Kosepnya sama, tapi perbandingan untuk wahana bermainnya akan lebih besar dibanding yang ada sekarang," papar Nur.
Yang jelas, Nur mengaku, harus mengantisipasi lonjakan pengunjung. "Hari-hari ramai pengunjung biasanya saat libur sekolah dan kenaikan, akhir pekan dan hari raya. Kadang-kadang pengunjung sampai enggak bisa bergerak saking penuhnya. Mau duduk saja harus rebutan. Apalagi kalau Lebaran, banyak yang datang dari luar kota, seperti dari Solo, Jogja, dan Jakarta."
Karena itu, tiga bulan sebelum datang hari libur panjang, Nur sudah mulai menanam bibit ikan di kolamnya "Ikannya harus ada terus, enggak boleh kosong. Saya menabur bibit ikan dibantu petani setempat. Biar enggak kelabakan pas banyak tamu," paparnya
Kini, dengan tiga lokasi pemancingan dan satu wisata pemandian yang dimilikinya, Nur dibantu 60 karyawan. "Saya enggak pernah menyangka, perkembangan usaha wisata seperti ini bisa berkembang pesat. Tahu-tahu tabungan saya sudah banyak saja, ha ha ha... Kata orang, saya termasuk bisa membaca situasi dan memanfaatkan sumber daya alam dan manusia, sehingga bisa mencetak uang di desa ini," tutur Nur bangga.
Noverita K. Waldan