Akibatnya, "Setiap pulang dari berlibur, berat badan saya biasanya naik sampai 6-7 kilogram. Wah, sudah pasti celana panjang, rok, dress, yang ada di lemari pakaian jadi sesak semua. Masa saya harus beli pakaian baru hanya gara-gara berat badan naik, sih?" ujar Anita sambil tertawa.
Oleh karena itu, setiap pulang melakukan perjalanan keluar kota atau luar negeri dan puas berwisata kuliner, Anita berusaha keras untuk masuk ke fitness center. Sayangnya, Anita mengeluh, "Baru tiga menit berlari di treadmill, rasanya sudah capek banget. Sudah begitu, hasilnya enggak bisa instan dan butuh waktu cukup lama untuk menurunkan berat badan."
Untuk itu, Anita mengaku kini lebih suka melakukan treatment berupa pembakaran lemak dengan cara instan, namun tanpa campur tangan pisau bedah alias operasi.
"Untungnya sekarang semakin banyak klinik kecantikan yang menawarkan perawatan kecantikan instan tanpa operasi. Saya takut kalau harus dibedah atau di operasi. Dengan perawatan bakar lemak hanya sekitar 20 menit saja, lingkar perut atau lingkar paha sayabisa berkurang sekitar 3-5 cm, lho!"
Baru dua kali datang saja ke klinik yang menyediakan perawatan kecantikan itu, Anita pun sudah langsung merasakan hasilnya. Sehingga ia pun mengaku sangat ketagihan melakukannya lagi dan lagi demi hasil yang maksimal. Apalagi tak perlu repot harus jauh-jauh ke luar negeri untuk mendapatkan tubuh ramping dan kencang.
"Prosesnya memang pakai alat dan tetap harus dilakukan oleh dokter, apalagi alatnya hanya ada di klinik khusus. Jadi terpercaya dan terjamin. Alat pembakar lemak instan yang saya gunakan ini memang masih tergolong baru, harganya sekitar Rp4 juta sekali perawatan dan untuk satu area saja, misalnya perut, paha, atau lengan.Bahkan untuk mengencangkan wajah juga bisa," pungkasnya dengan nada senang.
Intan /Tabloidnova.com