"Karena lagu aslinya sudah bagus banget. Sulit untuk remake lagu," kata Afgan saat dijumpai tabloidnova.com di Jika Studio, Jalan Abdul Majid, Cipete, Jakarta Selatan, Selasa (10/6). Siapa sangka saat proses perekaman ulang lagu itu, Afgan sempat menahan air matanya agar tak tumpah. Ia mengaku terharu membaca setiap lirik dalam lagu itu. "Untuk lagu ini saya optimis, saat take vokal saya menahan air mata, karena liriknya bagus banget." Untuk lebih menjiwai lagunya, Afgan punya cara tersendiri. Ia meminta waktu untuk sendiri saat berada di studio. Di saat itulah, air matanya mengalir. "Harus sendirian, sholat dulu, di studio itu harus gelap. Jadi saya bisa ngerasain seorang manusia yang kecil enggak bisa apa-apa di hadapan Tuhan," ujar Afgan. Membawakan lagu religi, bagi Afgan memiliki tantangan tersendiri. Setiap liriknya menggambarkan Keesaan Tuhan, Afgan butuh ekstra penjiwaan. "Tantangannya itu ya penyampaikan pesannya. Menyangkut Tuhan. Nyanyinya harus sampai banget, enggak bisa flat, harus nemuin momen dan emosi di lagu religi."
Okki/Tabloidnova.com