Baru belakangan ini, Yama 'merenovasi' tato yang terletak di punggungnya. Ia membagi dua konsep tato yang memenuhi tubuh bagian belakangnya itu.
"Sebelah kiri dunia kekanakan atau kartun. Ada Tasmania, Robin, Mario Bros, dan Thor, lebih colourful. Kalau kanan dunia idealisme dan hitam gue. Ada monkey warior, shio gue monyet, ada matahari bulan dan bintang. Mewakili alam semesta. Sebelah kanan lebih black and grey," ujar Yama saat dijumpai tabloidnova.com di Planet Hollywood XXI, jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (19/5).
Yama tak pernah mempermasalahkan dengan anggapan orang lain soal tatonya. Lagipula, Yama tak merajah bagian tubuhnya yang dengan mudah terlihat oleh orang lain. "Banyak yang bilang kotor, urakan, kriminal. Menurut gue, itu relatif. Gue suka tato, lihat dari sisi seni, gambar di badan. Seni menyakiti badan," katanya. "Enggak mau ke tangan dan kaki, takut ribet terima kerjaan. Kalau punggung kan jarang kena shoot," ucap Yama.
Meski banyak yang bilang kalau seni rajah tubuh ini membuat candu, Yama belum terpikir untuk menambah koleksinya. Apalagi, saat ditanyakan apakah ia mau menorehkan nama pasangan di kulitnya.
"Enggak mau. Mungkin nanti saja kalau sudah punya anak. Lebih baik yang sedarah, karena enggak ada bekas anak atau bekas ibu, atau siapapun yang sedarah," ucap Yama.
Okki/Tabloidnova.com