Raditya Dika: Saya Harus Memikirkan Semua Aspek

By nova.id, Sabtu, 17 Mei 2014 | 11:26 WIB
Raditya Dika Saya Harus Memikirkan Semua Aspek (nova.id)

Raditya Dika Saya Harus Memikirkan Semua Aspek (nova.id)

"Foto: Adrianus Adrianto / NOVA "

Novel kelima Raditya Dika, Marmut Merah Jambu, diangkat ke layar lebar pekan ini. Dika memang selalu memajang nama binatang di setiap karyanya. "Filosofi cinta pertama itu seperti marmut berwarna merah jambu yang berlari di sebuah roda. Dia merasa sudah berjalan jauh tapi nyatanya enggak ke mana-mana," kata lajang berusia 29 tahun ini.

Dalam film ini, Dika menjalani tiga peran sekaligus. Yaitu, pemeran utama, penulis skenario, dan sutradara. Sebelumnya, Dika pernah menyutradarai sitkom Malam Minggu Miko. "Jadi sutradara itu menyenangkan, tapi repot karena saya harus memikirkan semua aspek kreatif. Mulai dari pemilihan pemain, set, dan sebagainya."

Dika pun harus mengarahkan Tio Pakusodewo. "Rasanya menegangkan! Saya harus menenangkan diri karena dia, kan, aktor besar. Tapi, kami banyak diskusi," tutur Dika. Ia berharap film ini bisa membangkitkan kenangan cinta pertama para penontonnya. "Saya ingin ketika lampu dinyalakan dan keluar bioskop, penonton ingat cinta pertamanya dan telepon lalu bertanya, 'Apa kabar kamu?' kepada cinta pertamanya," ucapnya sambil tersenyum.

Sebagian besar cerita film Marmut Merah Jambu memang berasal dari pengalaman Dika saat mengalami cinta pertama. Dalam film tersebut dikisahkan Dika remaja (Christoffer Nelwan) yang kikuk dan pemalu. Meski demikian, ia berambisi menjadi murid terkenal demi mendapatkan cinta dari Ina (Anjani Dina). Dika pun menjadi anggota ekstrakurikuler karate dan menjadi detektif bersama sahabatnya, Bertus (Julian Liberty) dan Cindy (Sonya Pandarmawan). Sayangnya, saat impian Dika menjadi terkenal mulai terwujud, ia harus memilih antara persahabatan dan cinta pertamanya.

 Isna/Tabloidnova.com