Raisa sengaja bertolak ke Negeri Ginseng untuk syuting video klip single ini. Di sana, Raisa ingin mencari cherry blossom, sejenis bunga sakura, yang bakal menghiasi video klipnya. Meski di luar negeri, Raisa hanya membawa tiga kru, termasuk dia. "Boim (manajer) merangkap sebagai produser, Candi Soeleman (sutradara) juga menenteng koper yang berat, dan saya merangkap make-up artist serta wardrobe."
Candi lantas bercerita soal pengalaman mereka di Korea Selatan. "Saat saya ambil gambar di taman, tiba-tiba Raisa lari. Ternyata, karena ada kakek-kakek homeless yang mengejar dia sambil membawa bunga, terus datang lagi membawa kerang dan bantal. Ada juga ibu-ibu yang mengajak selfie." Alhasil, Raisa harus lebih pintar menjaga mood. "Sebenarnya saya malu harus menyanyi di luar dan dilihat orang," tutur Raisa.
Video klip LDR juga dikerjakan dengan menggunakan format video 4K alias resolusi video tertinggi saat ini yang sering digunakan untuk film Hollywood. "Saya senang bisa melihat gambar sendiri di layar bioskop yang besar dan menjadi musisi pertama di Asia yang membuat video klip dengan kamera 4K. Menurut saya, ini selangkah lebih depan dan saya suka sesuatu yang baru," ucapnya sumringah.
Meski demikian, Raisa mengakui konsep video klip ini cenderung sederhana, "Kami memang tidak mau membuat klip yang berat. Jadi, video klip ini mengisahkan pasangan yang harus kuliah di luar negeri dan terpisah jarak. Melewati rasa kangen dan merasakan perbedaan waktu," ungkap Raisa yang menggandeng Abimana sebagai model di video klipnya ini.
CAROLINE PRAMANTIE