Ligwina Hananto: Saya Selalu Sarankan Deposito Dulu

By nova.id, Senin, 21 April 2014 | 12:05 WIB
Ligwina Hananto Saya Selalu Sarankan Deposito Dulu (nova.id)

Ligwina Hananto Saya Selalu Sarankan Deposito Dulu (nova.id)

"Ligwina Hananto (Foto: Astrid) "

Tabloidnova.com - Menurut Ligwina Hananto, CEO PT QM Financial, membuat plan atau rencana keuangan bisa diibaratkan seperti membuat rumah. Awalnya, klien diajak membuat fondasi dengan melakukan financial check up atau memeriksa data keuangan. "Kita hitung penghasilan, pengeluaran, harta, dan utang. Lalu, kita naik ke lantai dasar yaitu pencapaian tujuan finansial." Financial planner yang akrab dipanggil Wina ini lantas menyebutkan tujuan seperti dana darurat, dana pensiun, dan dana pendidikan.  "Di level ini, konsepnya adalah setor, setor, dan setor. Setelah target dicapai, dana dicairkan." Dalam level ini, Wina selalu merekomendasikan tabungan, emas, deposito, dan reksa dana. Wina mencontohnya, klien menyetor Rp500 ribu selama 30 tahun hingga tercapai Rp5 miliar untuk dana pensiun. "Dana ini enggak diambil terus-menerus, kan? Uang tersebut harus diinvestasikan. Misalnya, di bisnis, surat berharga, dan properti. Nanti, hasilnya disetorkan setiap bulan untuk menjadi gaji."

"Ada titik di mana klien akan sampai di level yang di atas. Dia akan butuh bisnis, surat berharga, dan properti untuk menghasilkan sekian setoran." Setelah itu, Wina kembali menghitung sesuai dana yang dimiliki klien untuk dipilah-pilah ke dalam berbagai produk untuk menghasilkan gaji yang diinginkan saat pensiun nanti.

"Saya pasti mengajak dia masuk deposito dulu. Tapi, ada klien yang enggak mau karena (untungnya, Red.) terlalu kecil," ujar Wina yang menyanggah pernyataan Ferdi yang mengatakan bahwa perusahaannya tidak pernah merekomendasikan produk investasi dengan risiko yang lebih rendah.

Astrid Isnawati / Tabloidnova.com