"Saya sudah tahu hal itu. Dia nonjok tembok (penjara)," kata ibunda Roger, Eeng Wiratmaja, saat ditemui di Kejaksaan Negeri Jakarta Timur, Senin (14/4).Diakui Eeng, putranya sempat tak kuasa menahan amarah saat mengetahui kalau dalam waktu yang tak bisa ditentukan, ia akan dipenjara. Lantaran alasan itu, Roger melampiaskan kemarahannya dengan menyakiti diri sendiri.
"Itu kejadiannya di Polsek (Pulogadung). Dia merasa dari awal, antara terima dan tidak terima, dia emosi, dan luapannya ya begitu. Saya bilang sudah ya, kan sakit. Sampai tangannya berdarah," cerita Eeng nelangsa.
Ditegaskan Eeng, kejadian itu bukan lantaran Roger sakaw akibat berhenti mendapatkan asupan obat-obatan terlarang yang biasa ia konsumsi.
"Enggak (sakaw). Kira-kira kejadiannya dua minggu setelah masuk ke Polsek. Hati aku terenyuh," kata Sang Bunda sedih. "Dia enggak ngomong kesal. Mungkin (kesalnya) saat dia dari Polsek harus dipindah ke sana (LP Cipinang), apalagi ada sakitnya di tangan," kata Eeng.Berbeda dengan Sang Bunda yang lebih terbuka menceritakan peristiwa amarah anak kesayangannya ini, Roger memilih tak banyak bicara saat peristiwa itu dikonfirmasi.
"Kayaknya itu sesuatu yang enggak penting," jawab Roger seraya tersenyum.
Okki Margaretha