"Kerjaan saya gila banget. Apalagi sekarang saya punya posisi di level manajemen NET TV. Dulu lebih parah, saya bisa kerja dari pagi sampai pagi lagi. Baru minggu ini saya baru bisa bekerja hanya 12 jam. Saya sampai sakit," ungkap Marissa secara ekslusif kepada tabloidnova.com.
Tapi Marissa tahu, bahwa usia semakin menggerogotinya. Secara biologis, Marissa tahu bahwa dirinya harus segera hamil. "Ketika saya lagi capek sama kerjaan, saya berpikir mungkin ini saatnya untuk saya move on dengan hidup saya. Tahun ini saya 31 tahun, kalau mau punya anak harus secepatnya. Udah mulai merasa agak ringkih. Mungkin sebelum 35 saya pengin udah punya anak," ujar Marissa yang mulai intensif berpikir tentang momongan sejak beberapa pekan belakangan ini.
"Saya mikir kayaknya saya enggak mau tua sendiri. I have to have a child. Bukan untuk take care of me, tapi to be with me. Seperti companion. Kayak kita punya ibu, ngobrol sama ibu itu bisa ngalor-ngidul, tapi ada connection, rasa nyaman. Misalnya suami nanti 'pergi', nanti kami menua, I'm left behind with nobody. I have to have a child, to have that conection. Kalau ntar punya anak, I wanna see my husband moving on. Anak itu kan turunan kita. I wanna see my husband in my child, suamiku juga bisa ngeliat aku di anak kami. Half of us is moving on, and its such a comforting feeling," tambah Marissa lagi.
Sambil menunggu datangnya anugerah anak dalam kehidupan rumah tangganya, kini Marissa mengaku lebih banyak menghabiskan waktu berkualitas di rumah dengan sang suami. Salah satunya adalah dengan memasak, kegiatan yang sangat dicintainya. "I find it so relaxing to cook. Kalau saya masak enggak boleh ada orang lain di dapur. Kalau suami mulai datang dan utak-atik, saya usir. Ha ha ha," lanjut Marissa.
Yetta / Tabloidnova.com