"Saya memang belum pernah bertemu bayi mereka tapi rajin menanyakan perkembangannya. Sepertinya mereka tidak menipu. Sebab, saya pernah baca ada seorang ibu yang pura-pura mencari donor, padahal ternyata ASI-nya dia jual lagi. Nah, itu, namanya jahat," tandas ibu dari seorang anak perempuan berusia tujuh bulan ini.
Masih menurut Oya, di milis yang diikutinya, tak sedikit yang mendonorkan dan perlu ASI. "Penerima donor biasanya ibu yang menjelang atau baru masuk kantor lagi setelah melahirkan tapi cuma punya sedikit ASI. Atau harus tugas keluar kota selama beberapa hari, sehingga bayinya memerlukan ASI lebih banyak."
Hasuna
artikel terkait