Tujuh Tahun Dicabuli Ayah Sendiri (1)

By nova.id, Minggu, 16 Januari 2011 | 17:05 WIB
Tujuh Tahun Dicabuli Ayah Sendiri 1 (nova.id)

Bertahun-tahun Yer (11) dicabuli ayahnya sendiri. Petualangan Mar terhenti setelah tiga kali perbuatannya diungkap korban pada opungnya. Tersangka yang sudah dilaporkan ke Polresta Medan kini minggat tak tentu rimbanya. Demikian ibu dan adik Yer. 

Seharusnya Yer (11) tahun ini sudah duduk di kelas lima SD di Medan. Tetapi, nyatanya ia masih duduk di bangku kelas 3 SD. Berulangkali Yer, tinggal kelas, padahal otaknya tergolong encer dan rajin ke gereja buat berdoa. Tetapi kondisi ekonomi kedua orangtuanya yang miskin memaksa pendidikannya terbengkelai. Belum lagi beban psikologis yang ditanggungnya sejak tahun 2003 lantaran kekerasan seksual yang dilakukan ayahnya.

Sekilas, Yer memang tampak riang anlincah kala bermain bersama teman sepermainan. Tetapi sesungguhnya ia memendam peristiwa kelam yang barangkali tak akan dilupakan seumur hidupnya.

Tiga Kali KetahuanPenderitaan pertama, dialamai Yer di tahun 2006. Kala itu, Yer yang baru berumur  tujuh tahun, hanya bisa menangis kesakitan dan mengadukan perlakuan sadis ayahnya  pada ibunya, Yunita. Rupanya, Yunita tak bisa menjauhkan Yer dari kejahatan suaminya. Maka, Yer lantas mengadu pada opungnya, Marihut Parsaulian Sitompul (60), yang masih paman Yunita.

 Penyelesaian secara adat pun dilakukan, Senin (20/2-2006) Saat itu Mar berjanji secara lisan tak akan mengulangi lagi perbuatannya. Namun, setelah perjanjian itu Mar melakukan perbuatan terkutuk itu lagi  pada November tahun 2007. Cara penyelesaiannya sama. Martin berjanji tak akan mengulangi lagi. "Yunita kelewat cinta sama Mar. Jadi dia tidak berbuat apa-apa untuk mehyelamatkan anaknya," terang Sitompul.

Puncaknya, Senin (27/12) Martin mengulangi  lagi perbuatannya. Minggu, Yer berlibur ke rumah Sitompul, lalu, ia menceritakan penderitaannya."Yer cerita ke saya, baru saja disodomi lagi oleh ayahnya di tengah malam buta. Lokasinya di dapur rumah kontrakan. Saat itu, Yer bilang sedang tidur nyenyak dengan ibu dan adiknya. Lalu Yer dibangunkan, dibawa ke dapur lalu dikerjai. Mendengar pengakuan Yer, kami marah besar pada Mar,'' terang Sitompul.

Mar dan Yunita yang kala itu juga tengah berlibur ke rumahnya, kontan dimarahi Sitompul. Tak disangka, Senin (3/1) Mar justru minggat, meninggalkan istri dan kedua anaknya. Yang lebih tak disangkanya lagi, keesokan harinya, diam-diam Yunita yang ketakutan akan amarah Sitompul, juga ikut-ikutan minggat dengan membawa adik  Yer.

"Sebenarnya kasus ini sudah  pernah saya laporkan ke Polresta Medan. Namun, lagi-lagi diselesaikan secara kekeluargaan. Sehingga akhirnya saya bosan dengan perlakuan Mar. Tapi kini, saya sudah tak tahan. Saya laporkan ke polisi lagi Kali ini saya didampingi oleh staf Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah, Sumatra Utara, biar kasusnya ditindaklanjuti polisi," tegas Sitompul.

Debbi Safinaz / bersambung