Hingga saat ini, kebanyakan kliennya adalah perempuan menikah dan di antaranya business woman yang mandiri secara finansial, namun tak punya waktu untuk membuntuti kegiatan suaminya. "Mereka tahu soal kami dari iklan yang saya pasang di internet."
Biro investigasi lainnya di Jakarta yakni Panca Indera (PI). Adalah Wiryono Sudianto (39) atau kerap disapa CJ Ryon, ahli TI yang kini mengaku lebih nyaman bekerja sebagai detektif swasta. Ia bekerja mengandalkan bakat dan nalurinya untuk menolong orang lain.
PI didirikan pada 1997. "Klien saya dari perusahaan dalam negeri, luar negeri, hingga rumah tangga. Yang terakhir inilah yang paling banyak. Kebanyakan para istri yang mencurigai suaminya berselingkuh. Sementara untuk urusan pekerjaan, misalnya menyelidiki kompetensi karyawan, pencurian aset, hingga karyawan yang punya side job."
Layanan lainnya, lanjut CJ Ryon, yakni access control, pengamatan sekitar, perlindungan fisik dan non-fisik, dan layanan hukum hingga pencarian orang hilang.
Berdasarkan pengalamannya, ketika mengusut sebuah kasus, misalnya perselingkuhan, ia biasanya menelaah pangkal masalahnya dulu. "Biasanya soal 'ranjang', ya. Ha ha ha. Tapi ada juga pasangan yang tidak cukup mengerti keinginan atau kesukaan satu sama lain. Setelah dinvestigasi, saya jadi lebih tahu. Hal ini akhirnya saya sampaikan ke klien di kesimpulan akhir, tapi untuk keputusan sepenuhnya, tetap jadi hak klien."
Rahasia Terjamin
PI juga sering menerima order dari klien yang meminta investigasi pra nikah untuk mengecek calon menantu. Hal ini untuk mengetahui latar belakang keluarga, motivasi menikah, pekerjaan dan masa lalu si calon menantu. Yang mengejutkan, CJ Ryon mengaku pernah menerima order dari siswa SMU yang curiga pacarnya telah selingkuh!
Ada lagi, orang tua yang penasaran pada tingkah laku anaknya yang sekolah di luar kota. "Meski prestasi belajarnya baik, gurunya di sekolah melaporkan si anak selalu mengantuk di kelas. Ternyata dari hasil penyelidikan, si anak bekerja sebagai stripper di klub malam. Tak hanya itu, ada juga orang tua yang minta anaknya diselidiki karena terjerat narkoba dan mengalami kelainan seksual," tambah CJ Ryon.
CJ Ryon mengakui, bisnisnya ini adalah pekerjaan yang mengutamakan kepercayaan. Jadi ia tak mau setengah-setengah dalam bekerja. Dan untuk tarifnya, ia memilih fleksibel saja. Artinya, berapa lama waktu yang diperlukan dan di mana target berada, sudah termasuk dalam estimasi biaya yang harus dibayar di muka. "Semakin lama waktu kerja, biayanya semakin tinggi. Tapi tidak akan semahal biro investigasi di luar negeri, yang bisa mematok harga sampai 50-100 dolar AS per jam," ujarnya.
Yang jelas, CJ Ryon memberikan pelayanan yang cepat dan akurat, tanpa meninggalkan kode etik investigasi. Sebagai detektif swasta yang independen, tentu ia menjamin kerahasiaan dan keamanan klien. Sehingga tim yang ia rekrut pun tak akan tahu kasus yang dihadapi kliennya karena Ryon hanya memberi tugas tanpa merinci lebih jauh. "Kalau perlu, saya turun tangan sendiri," tambahnya.
Celana Dalam GPS
Layaknya cerita di film detektif, alat yang digunakan Ryon dan timnya pun serba canggih. Mulai dari kamera jarak jauh yang bisa memotret dengan jelas pada jarak 2000 meter, kamera tersembunyi dalam berbagai bentuk (pulpen, kacamata, jam, kancing), pelacak GPS, teleskop mini, alat perekam suara dan gambar. Juga ponsel penyadap andalan yang tahan banting, hingga berbagai kostum penyamaran yang siap digunakan dalam berbagai situasi.
"Yang lucu, saya pernah menangani kasus perselingkuhan. Saya terpaksa meminjamkan alat pelacak GPS berbentuk celana dalam sekali pakai untuk pria. Yang memakaikan, ya, istrinya. Ketika suaminya curiga, si istri bilang alat itu untuk kesehatan. Jadilah si suami pakai celana dalam GPS itu seharian, ke mana pun dia pergi, ha ha ha."
Ade Ryani / bersambung