1000 Hari Wafatnya Pak Harto, Mbak Tutut Merinding

By nova.id, Kamis, 21 Oktober 2010 | 23:45 WIB
1000 Hari Wafatnya Pak Harto Mbak Tutut Merinding (nova.id)

1000 Hari Wafatnya Pak Harto Mbak Tutut Merinding (nova.id)
1000 Hari Wafatnya Pak Harto Mbak Tutut Merinding (nova.id)

"Puteri sulung Pak Harto, Siti Hardijanti Rukmana alias Mbak Tutut (Foto: Okki) "

"Ya kami sekeluarga melihat begitu banyak yang datang. Banyak perhatian dari masyarakat terhadap Bapak, sehingga kami sangat merinding," ucap Tutut seraya tersenyum saat akan meninggalkan Masjid At-Tin dengan pengawalan super ketat. "Karena itu terima kasih sekali atas semua perhatian masyarakat. Semoga Allah membalas berlipat ganda," ucapnya ramah.

Usai acara, tak heran makanya bila kondisi kebersihan komplek masjid At-Tin menjadi terganggu dengan sampah plastik dan makanan. Maklumlah, dalam acara itu tak kurang dari 30.000 jama'ah serta tamu undangan hadir untuk berpartisipasi.

"Bingkisannya yang dibagikan sekitar 30.000, jadi tamunya yang datang ya sekitar segitu. Warganya dari macam-macam tempat wilayah sejabodetabek. Ada yang mencarter bis juga kan di depan," ujar salah seorang panitia berpakaian muslim warna hitam bertuliskan HMS (Haji Muhammad Soeharto) bernama Tari.

Bapak Pembangunan Indonesi meninggal dunia dalam usia 87 tahun pada hari Minggu, 27 Januari 2008 setelah sebelumnya mendapatkan perawatan intensif di RS Pusat Pertamina sejak 4 Januari 2008. Bersama mendiang sang istri, Ibu Hj. Siti Hartinah Soeharto, beliau dimakamkan di Astana Giribangun dengan upacara militer yang dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Okki