Takut urusan jadi panjang, Tina langsung mengirim uang yang diminta. Apalagi Williams berjanji akan mengganti uang Tina setelah Tina menceritakan apa yang terjadi. Percaya pada janji sang Arjuna, Tina pun menggadaikan rumah, menjual perhiasan, hingga menguras tabungannya. Uang Rp 300 juta pun, sesuai petunjuk si kurir, ditransfer lewat BCA ke dua nama wanita Indonesia yang berbeda.
Selesaikah urusan? Ternyata kemudian Tina dimintai lagi Rp 1,1 M. Tina yang sudah "habis-habisan" pun putus asa dan mulai terpikir mencari bantuan. Akhirnya ia menceritakan semua masalahnya ke Judha, termasuk menyerahkan seluruh e-mail si kurir. "Begitu baca e-mailnya, saya langsung tahu, ini penipuan. Celakanya, Tina belum mau percaya kena tipu cinta gombal."
Judha mengaku langsung curiga melihat lambang PBB di e-mail itu. "Di dua surat berbeda, yang satu tulisannya United Nation, lainnya United Nations." Tak buang waktu, Judha mengontak salah satu staf PBB di Jakarta, Adila Arief Djali. "Ternyata, kata Pak Adila, ini bukan penipuan pertama yang mengatasnamakan PBB. Dari tiga kasus sebelumnya, dua kasus berhasil ditangkap pelakunya, yakni pria berkulit hitam."
Lemaslah Tina.
Sita / bersambung