Tak ada yang menyangkal, Kang Ibing adalah komedian hebat. Bahkan ia sudah dianggap sebagai salah satu "ikon" Bandung, juga Jabar. Kendati begitu, beberapa belas tahun silam, saat menceritakan kisah hidupnya kepada NOVA, ia berujar, tak ingin salah satu dari tiga anaknya menjadi pelawak. "Biar bapaknya saja," katanya dengan gayanya yang lugu tapi kocak.
Kepada anak-anaknya, Kang Ibing selalu menaruh asa agar mereka menjadi anak yang saleh. Agama, katanya suatu ketika, adalah landasan hidup yang paling utama. Mungkin karena itu pula, Kang Ibing memiliki mimpi membangun pesantren di Sumedang. Sayangnya impiannya itu belum sempat terwujud.
Selain itu, Kang Ibing juga kerap diminta menjadi pendakwah. Pernah, kisah Kang Ibing suatu ketika, ia diminta memberi dakwah di sebuah acara sunatan. "Tapi anak yang disunat menangis terus. Ternyata dia ingin melihat saya pakai baju Kabayan, dengan topi yang dimiringkan. Semula saya menolak, ini, kan, bukan lawakan. Tapi si anak tak berhenti menangis. Terpaksa saya meladeni permintaannya, dengan syarat sebentar saja. saya hanya memiringkan peci saya. Eh, anak itu berhenti menangis. Setelah itu saya pakai baju pendakwah lagi."
Jumat pagi, jenazah Kang Ibing dibawa ke Sumedang untuk disemayamkan di pemakaman keluarga di Gunung Puyuh. Entah, apakah jenazahnya disemayamkan lebih dulu di kediamannya di Sumedang, yang sempat ia beresi pagi hari sebelum Kang Ibing dipanggil Sang Khalik.
Selamat jalan Kang Kabayan...
Edwin Yusman