"Keranjangnya saya jual lebih banyak, sehari bisa 200 lebih," kata Badar yang yang memperoleh bahan baku kayu dari daerah Klender. "Saya bikin keranjang dan parcel sendiri. Harga keranjangnya macam-macam dari Rp 9.000 sampai dengan Rp 25.000. Keranjang yang susun satu dan duanya ada yang Rp 15.000, ada yang Rp 17.000, juga ada yang Rp 25.000," ujar Badar berpromosi. Meskipun banyak pesaing di kanan kirinya, Badar mengaku tak khawatir. Pasalnya, ia sudah memiliki pelanggan setia yang setiap tahunnya mampir ke tendanya, mulai dari sesama pedagang, orang kantoran di sekitar Cikini, sampai dengan institusi pemerintah. Makanya tak heran bila penghasilan dari penjualan parcel, keranjang serta aksesorisnya bisa mencapai ratusan juta. "Kalau begini enggak bisa ditentukan kadang kalau jumlah seluruhnya bisa mencapai Rp 100 juta. Insyallah balik modal, karena saya kan banyak pelanggan juga," kata Badar seraya tertawa.Sebagai informasi, Badar tak hanya menjual parcel serta keranjangnya saja melainkan juga menjual hiasan unik seperti pita dan ketupat mini hasil karya sang istri. Selain harganya yang murah meriah, hiasan buatan tangan ini juga bisa dibeli satuan. "Saya jual per satuan bisa atau per lusinan juga bisa tergantung permintaan. Satu lusin bisa Rp 10.000 ada yang Rp 5.000 saja," kata Badar yang membuka dagangannya selama 24 jam nonstop selama bulan Ramadhan berlangsung.
"Disini saya dagang 24 jam, selama bulan puasa. Tiga hari menjelang lebaran bikin keranjangnya sudah libur, jadi kalau mau bikin tinggal sisa barang yang ada aja saya jual, jadi malam takbir sudah selesai," kata Badar sambil memberi jaminan kalau makanan kemasan yang ada dalam parcelnya diperharhatikan tanggal kadaluwarsanya.Okki