Biasanya, membeli martabak itu dibawa pulang. Tapi konsep ini dibalik oleh Paulus Gunawan, pemilik Martabak House. Setelah selama 7 tahun menjajakan martabak Bangka dengan gerobak, akhirnya pada 2007 lalu, pria keturunan Cina-Bangka ini membuka resto martabak di Jl. Kusumawardhani, Semarang.
Dengan konsep resto seperti ini, Paulus mengharapkan pelanggannya bisa menyantap martabak di tempat. "Ternyata konsep itu mendapat sambutan baik dari pelanggan," jelas Dewi Rahmawati, Manajer Marketing Martabak House.
Bisa jadi, konsep ini sukses karena menu martabak Bangka yang ditawarkan berbeda dengan martabak pada umumnya. Paulus menawarkan martabak asin maupun manis dalam ukuran kecil. Tak hanya itu, di tangan Paulus, makanan ini juga disulap menjadi beragam model dan rasa.