Begitu keluar, wanita itu langsung berteriak, "Martabak gratis! Martabak Gratis!" Tak lama kemudian, anak-anak kecil pun langsung berdatangan. Mereka mengira gratis betulan. Ya, saya bilang enggak gratis, tapi harganya sekian."
Kejadian itu justru menjadi ide Koh Alim menulis besar-besar harga Rp 4 ribu. Orang tentu penasaran, mana ada martabak seharga Rp 4 ribu. Nah, saat ituah mulai banyak pengunjung mampir ke kiosnya. Awalnya penasaran, tapi lama-lama ketaghian. "Apalagi saya juga menawarkan beragam rasa. Mulai dari selai cokelat, kacang, keju hingga stroberi."
Oleh karena pengunjung membludak, Koh Alim ditawari untuk menyewa kios di sebelahnya. Sayangnya, kios itu tersela sebuah warteg. "Karena memang sedang butuh, ya saya ambil saja. Jadinya warteg itu terjepit di antara kios saya. Lama-lama pemilik warteg menawarkan kiosnya juga. Jadilah akhirnya saya menyewa 3 kios. Sedikit demi sedikit, tiga kios itu dijadikan satu dan mulai direno
Sukrisna/ bersambung