Yana menduga, ia jadi pelampiasan kekhawatiran sang istri karena mobilnya raib. "Saya dimaki-maki, sampai seluruh isi kebun binatang dikeluarkan semua." Jengkel bercampur dendam, Yana pun menyergap dan mencekik istrinya dari belakang saat Liliana hendak ke kamar mandi. Setelah Liliana lemas dan terbujur di lantai kamar mandi, Yana langsung menutupi jasad istrinya dengan selimut.
Ia mengaku, cukup lama memikirkan bagaimana cara melenyapkan jasad istrinya. Saat sedang duduk di sofa, terbersit ide memotong-motong tubuh istrinya agar perbuatan sadis itu tidak diketahui.
Akan halnya Dadang, ia sama sekali tak curiga ketika Yana memasukkan beberapa dus dan dua ember plastik berisi potongan tubuh Liliana di jok belakang. Pardjo juga tak menyangka mobil yang disewa Yana akan dipakai untuk membuang jasad istrinya. "Bilangnya mau menjemput istrinya ke Jakarta. Makanya kami tak curiga sama sekali," jelas Pardjo yang tahu mobilnya untuk membuang potongan jasad setelah kasus ini terungkap.
Sepandai-pandainya Yana menyimpan rahasia, akhirnya terungkap juga. Kasus ini terungkap setelah polisi menyebarkan foto korban. Beberapa tetangga Liliana di Perumahan Soreang Indah curiga karena foto korban mirip dengan Liliana.
Apalagi, kepada polisi Yana berujar, Liliana sedang pulang ke Palembang sementara. Kepada Supardjo ia mengaku akan menjemput Liliana di Jakarta. Polisi pun curiga dan akhirnya Yana tak bisa mengelak lagi.
Menurut Kapolres Bandung, Hendro Pandowo, polisi sudah selesai mengidentifikasi jenazah Liliana. Maka dari itu, keluarga Liliana dari Palembang dan Jakarta Jumat (23/7) lalu, diizinkan mengambil jenazah Liliana di RS Hasan Sadikin, Bandung. Mereka pun segera mengkremasinya.
KRISNA, SITA