Demam WC 2010 itulah yang akhirnya membuat pemilik café, pengelola hotel atau restoran menyelenggarakan nobar (nonton bareng). Di Medan, malah ada acara nobar misbar, alias nonton bareng di lahan terbuka, dan ketika gerimis turun penonton langsung bubar.
Perajin batik di Pekalongan dan Yogya tak mau kalah. Mereka terpicu kreativitasnya dalam mencipta batik motif bola. Lain lagi cerita warga kampung Raden Saleh RT 003/RW03, Cikini, Jakarta Pusat. Mulai dari anak-anak hingga orangtua, pria maupun wanita, gila bola. Buktinya, secara sukarela mereka mengumpulkan dana untuk biaya menghias kampung tercintanya itu.
Segala fasilitas kampung mulai dari gardu hansip, gapura, balai pertemuan, disesaki mural (lukisan dinding) berbagai atribut WC 2010. Mulai dari bendera negara peserta WC 2010, hingga maskot piala dunia. Boks telepon umum pun digambari bendera Korea Selatan.
Demam WC 2010 juga menjadi berkah bagi Nana Sujana, pemilik Hayashi Toys, pabrik boneka di Rawa Lumbu, Bekasi. Ia memanfaatkan event WC 2010 untuk meningkatkan omset usahanya. Persiapannya, sejak tiga bulan sebelum WC 2010 resmi digelar.
Sita,Nove,Henry, Edwin