"Kami baru ngerilis album keempat kita judulnya Hari Baru. Ada tiga single udah keluar. Hari Baru, Kita Bisa dan Begitu Saja, Januari kemarin. Yang baru dari album tersebut adalah yang paling kentara dari segi lirik. Walaupun album ini beberapa lagu temanya cinta, tapi di seluruh albumnya enggak ada kata 'cinta', ' kasih sayang' sama 'love', semua enggak ada.
Lagu-lagunya lebih banyak nuansanya santai, medium tempo," ungkap Rayi yang diamini oleh Nino. "Karena kami kan udah lebih dewasa. Cinta itu kan udah jadi imej yang melekat di RAN banget. Dulu kan lagu cintanya RAN itu cheesy, sekarang kami mau memberitahu ke semuanya kalau RAN mulai dewasa dimana makna cinta tak sebatas kata-kata."
Setiap perubahan pasti memiliki konsekuensi tersendiri. Dan syukurnya, menurut ketiga personel RAN ini, tak ada respon negatif yang kembali ke mereka usai meluncurkan album baru. "Perubahan ini sangat positif baik dari media, dari teman-teman terdekat, keluarga dan fans juga menyambut positif perubahan yang kami lakukan. Soalnya mungkin ini album keempat, justru mungkin perubahan itu yang sudah dinantikan oleh orang-orang. Tiga album sebelumnya, orang udah tahu RAN benang merahnya kayak apa. Justru mereka nanya, apa lagi yang bisa kami lakukan untuk bikin mereka terkejut. Mudah-mudahan lumayan terkejut," kata Rayi lagi.
Tak hanya dari lirik dan nuansa musik, secara penampilan pun, RAN terlihat berbeda dari sebelumnya. Jika dulu ketiganya terlihat selalu memainkan unsur warna yang terang di penampilan mereka, maka kali ini RAN mengusung tema monokromatik yang lebih dewasa. "Kami enggak pernah pake stylist, selalu nentuin baju masing-masing. Tema albumnya kan Hari Baru, di halaman depan kayak ada secercah cahaya dari gelap. Yang pengen ditonjolin hari barunya. Pas pemotretan sengaja pakai warna gelap, tapi sepatunya warna-warni. Unsur warna tetap ada di kami, kemungkinan besar enggak akan kami tinggalin, tapi mungkin lebih ke spesifik item tertentu," ujar Nino.
Yetta / Tabloidnova.com