Kendati baru sekitar dua tahun berkecimpung di dunia seni peran, Tara Basro sudah mencicipi hampir semua genre film yang ada. Dari drama, komedi, hingga action. Akting dara berkulit hitam manis ini pun mulai diperhitungkan dengan meraih nominasi sebagai Pendatang Baru Wanita Terbaik Indonesian Movie Awards 2012. "Padahal, sebelumnya aku enggak pernah sekolah akting," ujar Tara.
Perkenalannya dengan dunia layar lebar, disebut Tara sebagai sesuatu yang tak direncanakan sebelumnya. Kala itu di tahun 2011, Tara yang memang suka dunia seni panggung mengikuti audisi untuk sebuah pertunjukan musikal. "Begitu bertemu casting director-nya, aku malah disuruh ikut casting film Catatan Harian Si Boy. Setelah dicoba, ternyata dapat (peran), deh. Jadi ibaratnya saya ini tercemplung. Tapi sampai sekarang, it's been my favourite job ever," tutur Tara tertawa.
Akting Tara sebagai Putri, adik Satrio (Ario Bayu), di film itu sukses mencuri perhatian penonton. Ia pun masuk sebagai nominasi Pendatang Baru Wanita terbaik Indonesia Movie Awards (IMA) 2012. "Ketika tahu masuk nominasi IMA, aku kaget juga, sih. Itu film dan peran pertama aku. Jadi lebih seperti acuan untuk bisa lebih baik lagi," aku penggemar Jajang C. Noer dan Oka Antara ini.
Sejak itu, langkah Tara menapaki karier di dunia seni peran makin terbuka lebar. Beberapa film layar lebar langsung ia bintangi seperti Hi5teria, Rumah dan Musim Hujan, Make Money, The Killers, dan yang terbaru The Right One. Keinginan Tara untuk serius menekuni karier sebagai aktris, awalnya sempat diragukan oleh kedua orangtuanya. Maklum, latar belakang keluarganya memang tak ada yang bekerja di industri hiburan.
"Papa yang sempat bilang, 'Ngapain kamu (main film), sekolah saja!' Tapi lama-kelamaan Papa akhirnya bilang, 'Ya, sudahlah, kalau memang itu bikin kamu senang."
Jadi Pendekar
Sebagai artis yang baru dua tahun lebih berkecimpung di industri perfilman, sepak terjang Tara sudah dianggap layak diperhitungkan. Dalam kariernya yang baru seumur jagung, Tara sudah menjajal berbagai macam genre film seperti drama (Catatan Harian Si Boy, The Right One), komedi (Make Money), dan thriller psikologi (The Killers). Tak mau berhenti sampai di situ, dalam waktu dekat ini Tara juga akan terlibat dalam produksi film bergenre action.
Di film berjudul Pendekar Tongkat Emas ini, Tara berperan sebagai tokoh antagonis. Sesuai dengan genrenya, di film garapan sutradara Ifa Isfanysah, artis kelahiran 11 Juni 1990 ini, harus menguasai seni bela diri. Meski proses syutingnya baru dimulai akhir Maret nanti, namun Tara sudah berlatih wushu dan silat sejak tahun lalu. Untuk film yang diproduseri Mira Lesmana dan Riri Riza ini, Tara dilatih langsung oleh fighting director asal Hongkong.
"Latihannya sangat berat. Kebanyakan aku berlatih menggunakan tongkat. Mix antara wushu dan silat. Buat aku, ini sesuatu yang sangat menantang, karena aku sama sekali belum pernah bersentuhan dengan martial art sebelumnya," kata lulusan ajang Gadis Sampul tahun 2005 ini. Rencananya, Tara juga akan menjalani syuting di Sumba, Nusa Tenggara Timur, selama 3 bulan.
"Aku sudah enggak sabar (syuting) sebenarnya. Soalnya, ini akting pertamaku di film action. Banyak hal yang harus diantisipasi, enggak cuma berakting di depan kamera tapi juga melakukan adegan action. Jadi pasti butuh lebih banyak konsentrasi. Dan menurut aku (main film action), adalah salah satu skill yang sangat susah untuk dikuasai. Tapi aku jadi termotivasi untuk melakukannya," imbuh dara yang rajin berolahraga yoga dan angkat beban ini.
Selanjutnya, Tara memimpikan peran-peran yang lebih bisa mengeksplorasi kemampuan beraktingnya. Harapannya, bukan menjadi karakter yang menantang seperti orang gila atau psikopat. "Penginnya dapat peran yang standar, peran yang tipikal saja, tapi bagaimana caranya aku bisa membawakan peran itu jadi berbeda, jadi spesial. Aku juga pengin dapat kesempatan berakting yang bisa menunjukkan semua emosi, seperti senang, sedih, frustasi di dalam satu film," kata lulusan NSW Technical and Further Education Commission Australia itu.