Sudah sejak beberapa tahun belakangan ini, Ika rajin bolak-balik Jakarta-Surabaya dan Lombok. Diam-diam, di Lombok, kini Ika mendapatkan tanggungjawab lebih untuk mengemban tugas sebagai salah satu manajer marketing di sebuah resort mewah yang dimiliki oleh keluarganya.
"Dulunya keluarga Ika ada corporate di transportasi, tapi sekarang lagi dicemplungkan ke bagian perhotelan, ada akusisi hotel di Lombok udah 3 tahun dan ditugaskan sebagai marketing communication (marcomm). Jadi bolak-balik," ujar Ika secara khusus kepada tabloidnova.com.
Sebagaimana banyak orang lain yang merasa kesulitan saat beradaptasi dengan profesi baru, Ika pun sempat mengalami hal serupa. Tapi ia tidak berhenti belajar.
"Marcomm itu susah karena kita dituntut lebih aktif daripada sekadar artis. Artis kan bicara soal diri kita yang produk kita. Kalau marcomm kan bicara produk perusahaan, selalu bikin promo dan inovasi setiap bulan. Tapi kan artis biasanya kasi ke manajer. Sekarang malah jadi manajer. Tidak mudah dan marcomm tidak ada waktu untuk anti sosial. Kalau anti sosial, kerjaannya berhenti. Dituntut untuk refresh dengan cepat."
Lantas, apakah suatu saat Ika berpikiran untuk meninggalkan dunia hiburan sepenuhnya dan menggeluti profesi sebagai marcomm penuh waktu? "Sekarang ini tidak ada yang didahulukan dan tidak ada yang dinomorduakan. Aku mencoba menjalankan selaras. Sekarang aku ada jabatan, berarti bertanggungjawab atas satu divisi. Tapi tidak mau ninggalin nyanyi. Karena entertainment ini enggak kubangun sendiri. Ada Papa dan keluarga besar yang dukung. Papa bukan cuma modal fisik tapi ada modal materi juga untuk bisa membangun Ika Putri seperti sekarang. Karier sebagai penyanyi akan jadi penyokong bisnis ini," kata Ika lagi.
Yetta/Tabloidnova.com