Pertengkaran suami-istri itu dipicu ketika sepulang dari luar negeri, Joseph membuka akun e-mail milik Reni. Setelah mengecek akun pribadinya, ia mencoba membuka akun milik Reni. "Password-nya saya tebak-tebak saja, ternyata benar. Mungkin Tuhan memang mau memberi tahu masalah ini," ujar Joseph yang mengaku menemukan beberapa e-mail yang memicu dugaan selingkuh.
Ia pun langsung menghubungi Reni yang saat itu sedang berada di Palembang. "Ditanya soal e-mail itu, dia menyangkal. Katanya, enggak kenal dengan orang itu. Enggak kenal, kok, bisa omong begitu? Jadi, saya minta dia pulang untuk menyelesaikan masalah ini baik-baik. Orangtua Reni juga tahu, kok, karena kejadian seperti ini bukan pertama kali."
Esoknya, Joseph bersama sopir pribadi menjemput Reni di bandara. Selama menunggu Reni tiba, Joseph tertidur di mobil hingga sampai di rumah. Saat dibangunkan sopirnya, Reni sudah masuk ke rumah. Beberapa saat kemudian, di ruang keluarga di lantai dua, pasangan ini bicara hingga tersulut pertengkaran. "Saya bilang, kenapa diulang-ulang terus? Dia malah marah dan bilang saya suka cari persoalan." Perdebatan semakin sengit hingga terjadi tarik-menarik laptop. Gelap mata, Joseph pun memukuli Reni menggunakan laptop. "Kalau memang saya merencanakan, kenapa saya pakai laptop? Pakai saja golok atau apa."
Usai bertengkar, masih kata Joseph, ia berniat membawa Reni ke rumah sakit tapi langsung ditolak mendiang. Masih emosi, Joseph pun langsung tidur. Pukul 03.00, ia kembali berusaha membawa Reni ke rumah sakit dan ditolak lagi. Selang tiga jam kemudian, "Saya lihat dia makin lemah. Segera saya gendong Reni ke rumah sakit. Hal yang paling saya sesali, saya tidak menyadari ada luka di bagian belakang kepalanya. Kalau saya sadar sejak awal, pasti sudah saya bawa paksa ke rumah sakit."
Sita Dewi/ bersambung