Pencarian diteruskan ke kerabat AW yang lain. "Kami mencoba mengontak keluarganya di Jakarta tapi AW tidak ke sana," ujar Tanti yang mencoba bertanya ke banyak orang pintar. Keluarga pun tak membayangkan AW akan bertindak jahat pada Sari. Tak terasa sudah satu setengah bulan keberadaan Sari bak hilang ditelan bumi. "Ibunya Sari sangat syok. Sering ia menangis memikirkan Sari. Untuk menenangkan diri, ia sempat istirahat di kampung halamannya di Lamongan, Jawa Timur. Hubungan Sari dengan ibunya memang dekat. Selama ini, kan, Sari hanya tinggal berdua dengan ibunya di rumah."
Sejak Sari SD, ayahnya, Alwi, pulang ke tempat asalnya di Bugis. Di Semarang, ayah Sari kerja sebagai nelayan. Dulu ia dapat kabar, ada temannya yang juga nelayan, hidup sukses di sana. Ia pun mengadu nasib di sana namun ternyata nasibnya tak berubah. "Malah karena kondisi ekonomi, ia tak punya biaya pulang ke Semarang," kata Tanti yang adik kandung Alwi.
Kakak Sari, tutur Tanti, sudah menikah dan ikut suaminya di Lamongan. "Tiap hari, Sari tidur bareng ibunya di rumah sederhana. Karena hubungan batin yang begitu dekat, ibu Sari sangat terpukul dengan hilangnya putri bungsunya itu. Apalagi, Sari begitu perhatian pada ibunya. Ia ingin membahagiakan sang ibu yang kerja sebagai pembantu rumah tangga. Sari ingin ibunya tak perlu kerja keras lagi."
Henry Ismono / bersambung