Wenda yang menggunakan daya listrik 2200, biasanya mengeluarkan biaya rata-rata Rp 300 ribu per bulan. Memang tak begitu jauh dari sebelum pakai LPB. Namun, cara baru menolong keluarga lain yang keuangannya terbatas. "Dengan cara ini, pelanggan, kan, bisa beli listrik tidak langsung Rp 300 ribu, tapi bisa Rp 100 ribu dulu sesuai kondisi keuangannya."
LPB, lanjut Wenda, juga membuatnya belajar mengendalikan diri. Ia rajin mengontrol pemakaian listrik di meteran agar tak padam mendadak. "Sebelum pakai LPB, saya pernah punya pengalaman buruk. Gara-gara telat bayar, listrik di rumah dipadamkan PLN. Nah, sejak menggunakan LPB sejak Oktober lalu, listrik di rumah tak pernah padam lagi. Saya, kan, rajin mengontrol meteran."
Henry Ismono