Gadis mungil Nuraini (17), yang mengaku asal Gampong Keude Bieng, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, mungkin terlalu banyak nonton tayangan sinetron. Tiba-tiba, gadis yang berpenampilan sedikit gaul itu berkisah sangat dramatis tentang penculikan dirinya. Remaja yang dengan model rambut model bob colouring merah itu sempat mengaku dibalok oleh penculik.
Polisi yang melakukan penelusuran, akhirnya memastikan, cerita penculikan yang diakui pada Senin (8/3) lalu itu hanya ada dalam rekayasa Nuraini. Karena tidak ditemukan sedikitpun bekas penganiayaan pada diri gadis hitam manis tersebut. Belakangan terungkap info sedikit miring terhadap Nuraini dari pihak keluarganya sendiri. Gadis yang saat ditemukan memakai baju warna hitam serta celana hijau lumut itu, sudah sering melakukan tingkah pola tersebut. Bahkan pihak keluarga mengakui, Nuraini sudah sempat tujuh kali 'diamankan'. Tidak diketahui apakah diamankan oleh WH atau warga, karena ulah gadis yang menindik kupingnya masing masing dengan dua tindikan.
Kapoltabes Banda Aceh Kombes Pol Drs Armensyah Thay melalui Kapolsek Peukan Bada Iptu Ramlan, kepada Prohaba, Kamis (11/3) mengatakan, proses penceritaan kronologis penculikan yang dirunut kembali oleh gadis tersebut dinilai tersruktur. Namun, bukti dari kasus penculikan disertai penganiayaan yang dialami tidak ditemukan. "Katanya dia dipukul menggunakan balok di bagian kepala dan betis sebelah kanan. Tapi, anehnya saat kami bawa ke puskesmas tidak ditemukan bekas apa-apa," sebut Ramlan didampingi Kanit Reskrim Brigadir Munawar.
Disebutkan menurut cerita gadis itu, ia diculik dari Gampong Lam Manyang, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar. Gadis tersebut mengaku sebut Ramlan, diculik oleh beberapa pelaku yang menggunakan Kijang Innova dan Escudo, tanpa plat polisi. Namun, anehnya gadis itu mengaku dirinya tahu kemana saja arah dirinya dibawa pelaku. Padahal sebut Ramlan yang masih mengutip pengakuan Nuraini, saat diculik dari Gampong Lam Manyang, dia mengaku pingsan. "Dia mengaku tahu kemana dia bawa, sampai semua arah jalan dia (Nuraini-red) dia tahu mulai dari Lam Manyang menuju ke jalan Asoe Nanggroe, selanjutnya Jalan Ulee Lheue-Lhoknga sampai Jalan Cut Nyak Dhien selanjutnya menuju ke Mata Ie. Kan aneh, masak orang pingsan tahu kemana arah dibawa," papar Ramlan.
Hampir seluruh bagian penculikan dimaksud diskenario sendiri oleh gadis tersebut. Namun, mereka tidak mengetahui persis yang melatarbelakangi rekayasan penculikan itu. Gadis itu ditemukan warga di sekitar TPI Gampong Lam Tutui, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar, dalam keadaan berlumpur. "Semua keterangan yang disampaikan tak ada satupun yang benar dan tidak ada bukti yang mendukungnya," ujar Ramlan seraya menyebutkan dari TPI Gampong Lam Tutui selanjutnya gadis itu dibawa ke Mapolsek Peukan Bada.
Keterangan yang diperoleh dari keluarga besar gadis itu, tingkah pola tersebut sudah sering diperankan oleh gadis tersebut. Sehingga keluarganya tidak heran lagi, terkait apa yang dialami gadis tersebut. "Bahkan kata keluarga, gadis itu sudah tujuh kali ditangkap. Dalam kasus apa saja, keluarganya tidak merincikan secara detail. Namun, kesimpulan kami penculikan itu hanya rekayasa dari dirinya sendiri," papar Ramlan.
mir/serambinews