Kelima anak ini harus berurusan dengan pengadilan gara-gara Agustus tahun lalu iseng nongkrong di tengah ibadah salat tarawih di sebuah masjid di Kelurahan Margahayu, Bekasi. Sepanjang khatib memberi ceramah, mereka bermain di dekat SD VI Margahayu, tak jauh dari masjid. Pada saat itulah muncul Ahsed Taqwa (14) dan beberapa anak lainnya, yang disebut kelima anak ini sebagai "anak kampung tetangga".
Salah satu kawan Ahsed mengajak kelima anak dan teman lainnya yang kebetulan berada di sana bermain perang sarung. Mereka pun asyik berkejar-kejaran sambil saling menyabetkan sarung masing-masing. Di tengah permainan, Ahsed berlari ke arah gudang sekolah dan tak sengaja tersandung selokan. Akibatnya, ia jatuh dan kepalanya membentur ubin.
Ahsed memang tampak terjatuh, tapi BP dan teman-temannya menduga ia hanya bercanda. Oleh sebab itu, mereka tetap menyabetkan sarung ke tubuh Ahsed yang sudah tergeletak. "Posisi Ahsed jatuh menyamping, tangannya menutupi kepala," kata BP. Sadar bahwa Ahsed tak bergerak apalagi melawan, mereka pun panik.
Beramai-ramai mereka mengangkat tubuh Ahsed ke halaman sekolah. Bahkan, mereka sempat membeli air mineral dan minyak kayu putih untuk dioleskan ke tubuh Ahsed. Salah seorang dari mereka langsung berlari memanggil warga untuk membantu menolong Ahsed. Tak lama kemudian, Ahsed dilarikan ke RS Graha Juanda, Bekasi. Namun sayang, nyawa Ahsed tak tertolong.
Sita Dewi/bersambung