Masih di minggu yang sama, satu kabar anak gadis menghilang muncul lagi. Kali ini menimpa Rizkiyanti Nursaidah (16) atau biasa dipanggil Kiki. Siswi SMK ICB Bandung ini diketahui menghilang sejak 14 Januari 2010 setelah pagi harinya sempat berpamitan pada keluarganya untuk sekolah.
Namun, hingga malam hari, Kiki tidak kunjung kembali ke rumah. Ternyata hari itu Kiki sama sekali tidak muncul di sekolah. Dihubungi ke telepon selularnya pun tak bisa. Meski hilang sejak pertengahan Januari, keluarga baru menghubungi polisi akhir 30 Januari lalu. "Takutnya, dia ada di rumah temannya," kata Muhammad Ahmad (32) alias Mumu, kerabat Kiki.
Meski hilang, Kiki sempat melakukan beberapa kali komunikasi dengan keluarganya. Di antaranya, beberapa kali melalui kotak pesan FB dengan Puput (27), kakaknya. Kiki juga sempat mengirim pesan singkat ke Mumu menggunakan nomor yang tak dikenali sebagai nomor ponselnya. "Isinya kurang lebih sama, Kiki mau pulang," kata Mumu. Dalam pesan yang ia kirim melalui FB, Kiki sempat menyebutkan, ia berada di Jakarta dan tinggal dengan sebuah keluarga. "Baik, tapi aneh," kata Kiki seperti ditirukan Mumu. Dari karakter pesan dan pilihan huruf maupun singkatan-singkatan yang digunakan, Puput yakin, benar pesan itu dikirim oleh Kiki. "Tapi rasanya seperti ada yang mendikte dia."
Hingga minggu lalu, keluarga belum menemukan motif yang mendorong Kiki meninggalkan rumah. Dari beberapa baju yang hilang dari lemarinya, keluarga menduga Kiki pergi atas kesadaran sendiri. Sejauh pengetahuan keluarga, Kiki tidak memiliki kekasih atau teman pria yang sedang dekat dengannya. "Kami juga sempat dikumpulkan untuk ditanya satu persatu, apakah Kiki punya masalah. Enggak ada, tuh," terang Mumu.
Kiki, lanjut Mumu, memiliki sifat tertutup dan jarang bergaul di luar rumah. "Dia enggak kuat keluar malam karena punya asma." Sebuah grup "Ki, we miss you!" di FB juga telah dibuat Mumu. "Harapan kami, bisa dapat informasi yang menjadi petunjuk di mana Kiki berada sekarang."
Izin Les, Malah Kabur
Kejadian serupa tapi tak sama, juga menimpa remaja putri berinisial AS (14), warga Ciledug, Tangerang. Bersama AMJ (22), lelaki asal Ngawi, Jawa Timur, keduanya menghilang sejak Senin (1/2).
Mereka baru ditemukan di sebuah hotel di kawasan Cibitung pada Kamis (4/2). AS dan AMJ berkenalan melalui FB dua bulan sebelumnya. Melalui situs jejaring sosial itu pula, keduanya saling bertukar identitas, nomor telepon genggam, dan alamat rumah.
Merasa cukup lama berkenalan, AMJ memberi kabar, tanggal 29 Januari akan berkunjung ke rumah salah seorang kerabatnya di kawasan Cibitung, Bekasi. Mendengar itu, AS pun berbunga-bunga dan berjanji akan menemui AMJ. Namun, karena takut, AS tidak memberitahukan rencananya itu kepada orangtuanya. Ia memilih berbohong dan mengaku akan pergi ke tempat les.
Sebelum pergi, AS sempat mencuri uang orangtuanya senilai Rp 5 juta yang kemudian dipakai AS dan AMJ untuk memesan hotel dan berfoya-foya. Keduanya pun sudah terbukti melakukan hubungan intim. Di hotel itu pula, keduanya tertangkap basah. Namun, malang bagi AS, ternyata dia bukan korban pertama AMJ. Sebelumnya, tercatat sudah lima kali AMJ melakukan aksi penipuan dengan modus operandi yang hampir sama. Bedanya, baru kali ini AMJ menggunakan media FB.
Karena ulahnya, AMJ harus berurusan dengan polisi dan terancam hukuman berat. Antara lain, pasal melarikan anak di bawah umur dengan ancaman hukuman penjara 5 tahun. Akan halnya AS, remaja putri ini sempat syok dan sampai saat ini masih menjalani perawatan kejiwaan.Sita Dewi/bersambung