"Anak Saya Korban, Dipojokkan Seperti Maling!" (1)

By nova.id, Senin, 8 Februari 2010 | 17:09 WIB
Anak Saya Korban Dipojokkan Seperti Maling! 1 (nova.id)

Anak Saya Korban Dipojokkan Seperti Maling! 1 (nova.id)
Anak Saya Korban Dipojokkan Seperti Maling! 1 (nova.id)
Anak Saya Korban Dipojokkan Seperti Maling! 1 (nova.id)
Anak Saya Korban Dipojokkan Seperti Maling! 1 (nova.id)

"Vid didampingi Astutik, guru kesayangannya (Foto: Gandhi Wasono) "

Iseng, Vid berbuat jahil. Ia mengambil lebah yang berkerumun di toples gula penjual es di depan sekolah. Setelah itu, sambil tertawa, Vid menyengatkan ekor tawon itu ke pipi kiri An. An pun langsung menangis. Sebenarnya, lanjut Astutik, Bu Nurul, guru pendamping sekolah itu, sempat diberitahu para murid tapi tak menanggapi dengan serius. "Namanya juga anak-anak. Kan, biasa mainan seperti itu," timpal Nurul yang ada di sebelah Astutik.

Tiga hari setelah kejadian, An tak masuk sekolah. Para guru pun tersadar, persoalan itu menjadi serius karena di hari ketiga, ayah An datang ke sekolah. Katanya, anaknya sakit gara-gara pipinya disengatkan lebah. Ayah An yang bertugas di Polda Jatim itu juga menujukkan foto wajah An yang bagian pipi kirinya lebam. "Saya juga terkejut," papar Astutik.

Sebagai guru yang mengawasi di sekolah, tanpa diminta, ia langsung minta maaf pada Supardi. Tapi rupanya permintaan maaf itu tak diterima begitu saja oleh ayah An. Supardi bilang, persoalan itu akan tetap dilanjutkan ke polisi sebab apa yang dilakukan Vid membahayakan anaknya. Selain itu, ia menganggap sekolah kurang bisa melindungi anak didiknya. "Sebagai guru, tentu saja saya juga merasa terbebani, tapi bagaimana lagi? Ini, kan, anak-anak," tambah Astutik.

Supaya persoalan selesai secara kekeluargaan, pihak sekolah berusaha menjembatani dengan mendatangkan orangtua An dan Vid. "Tapi lagi-lagi Pak Supardi tak bisa menerima dan tetap akan melaporkan ke polisi."

Gandhi Wasono M /bersambung