Cerita Haru Korban Penculikan Babe (3)

By nova.id, Senin, 1 Februari 2010 | 06:09 WIB
Cerita Haru Korban Penculikan Babe 3 (nova.id)

Cerita Haru Korban Penculikan Babe 3 (nova.id)
Cerita Haru Korban Penculikan Babe 3 (nova.id)

"Babe (Foto: Hasuna) "

Namun, hingga uang dan hartanya habis untuk biaya mencari buah hatinya, Rona tak kunjung ditemukan. Setiap kali ada berita ditemukan anak perempuan, dia datangi. "Saya ke Lampung hanya untuk melihat anak yang ditemukan. Ternyata bukan anak saya." Air mata serasa kering sudah. "Tapi setiap hari saya tak putus berdoa. Sebagai ibu, saya merasa dia masih hidup dan dirawat dengan baik. Tiap tahun saya fitrahi (zakat fitrah, Red.) dia. Saya berharap betul suatu saat bisa bertemu dengan Rona."

Kesedihan yang mendalam, membuat Nur menutup warungnya. Dia tak mau lagi berjualan di pasar itu. "Saya pindah jualan nasi ke Gambir. Warung nasi di pasar Senen saya kontrakkan. Sampai kemudian mendapat kabar Rona ditemukan polisi. Begitu melihat wajahnya, tanpa melihat ciri fisiknya, saya yakin dia Rona. Ada tanda bekas jatuh di lututnya. Malam itu, saya peluk dan ciumi dia. Saya bahagia sekali. Sebaliknya, saya kasihan juga melihat Bu Era menangis sampai pingsan saat harus melepas Rona. "

Malam itu juga Nur membawa Rona pulang ke rumah. Suaminya yang tengah stroke juga terlihat amat bahagia. "Kami langsung bikin acara selamatan bersama tetangga. Pesan kami pada Rona, jangan lengah sedikit pun dalam mengasuh anak. Tidak semua anak seberuntung dia."

Rini Sulistyati/tamat