Polri sudah mengantongi modus operandi pelaku terkait kasus dana nasabah enam bank besar yang "hilang" pada mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Denpasar, Bali, demikian Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komisaris Jenderal Ito Sumardi di Jakarta, Kamis.
"Dari modusnya, kita sudah mendapatkan, baru nanti dikembangkan kepada pelakunya," kata Ito. Namun demikian, Ito enggan menyebutkan secara pasti modus yang digunakan pelaku untuk membobol tabungan nasabah bank itu karena masih dalam proses penyelidikan.
Dia menyebutkan pelaku kemungkinan menggunakan beberapa kemungkinan modus operandi, antara lain melibatkan pegawai bank dengan membocorkan nomor kode rahasia kartu ATM milik nasabah atau saat petugas penjaga ATM mengganti atau mengisi uang.
Bahkan memasang alat pendeteksi yang bisa merekam kode rahasia ATM atau ada faktor keteledoran dari nasabah bank saat mengambil uang melalui mesin ATM.
Polisi juga mengusut pelaku pembobol ATM asal Rusia yang sebelumnya pernah beraksi karena modus operandinya sama dengan pelaku yang lama. "Tentunya berbagai kemungkinan kan kita kembangkan," ujar Ito.
Ito meminta seluruh kalangan memberi kesempatan kepada polisi untuk mengusut tuntas kasus pembobolan dana nasabah bank besar itu.
Sejumlah nasabah melaporkan kehilangan uang tabungan kisaran Rp1 juta hingga Rp5 juta per orang pada enam bank, yakni Bank Mandiri, Bank Permata, BCA, BRI, BII dan BNI di Denpasar, Bali.Ant/Uda