Pengakuan Babe yang mengejutkan itu, tak lepas dari bantuan para psikolog UI. Selain memeriksa kejiwaan pelaku, mereka juga mampu menggali pengakuan tersangka. "Kondisi jiwanya baik dan normal. Artinya, dia melakukan perbuatannya dengan sadar," jelas Boy. Yang jelas, tiap kali "anak asuhnya" menolak disodomi, Babe membunuh dengan cara mencekik dengan tali lalu dimutilasi.
Kasus Babe mengingatkan kita pada Siswanto alias Robot Gedhek yang terbukti membunuh dan menyodomi enam bocah jalanan pada tahun 2006. Modus yang dilakukan sangat mirip. Apakah kelak Babe akan mendapat hukuman mati seperti pria asal Pemalang itu? Entahlah.
Yang pasti, tim pengacara Babe bakal memikul tugas berat. Apalagi, kondisi kejiwaan Babe dinyatakan normal. "Kami harus mendalami kelainan yang ada pada klien kami karena dia mengaku setelah melakukan mutilasi, ada perasaan puas. Itu yang harus didalami polisi," jelas Rangga Beri Rikuser, pengacara Babe.
Kata Rangga, Babe punya riwayat kehidupan kelam. Ia mengaku pernah disodomi saat menjadi anak jalanan beberapa tahun silam. "Kehidupannya juga sangat memprihatinkan. Ia mengontrak kamar sangat sederhana. Luasnya enggak lebih dari kamar mandi. Kehidupan keluarganya di kampung juga memprihatinkan," tambah Rangga.
Henry, Kirsna/ tamat