Prita Ingin Hidup Normal (2)

By nova.id, Sabtu, 9 Januari 2010 | 17:25 WIB
Prita Ingin Hidup Normal 2 (nova.id)

Prita Ingin Hidup Normal 2 (nova.id)
Prita Ingin Hidup Normal 2 (nova.id)

""

Lewat media, lanjut Prita, dirinya pernah mendengar RS.Omni mengaku lelah berurusan dengan kasus ini. "Jadi kalau mau jujur, sebenarnya saya juga lelah. Apalagi, saya sekarang hamil lagi dan perlu konsentrasi untuk mengurus kesehatan saya dan bayi saya. Karena itu saya ingin mengetuk marilah kita selesaikan secara bijaksana, termasuk soal perdata. Jangan sampai berlarut-larut."

Prita mengaku ingin bebas murni dari jeratan hukum pidana dan perdata, lantaran dirinya tak ingin ada cacat hukum dalam sejarah hidupnya. Ia tak ingin anak dan cucunya mengenang dirinya pernah menajdi orang yang pernah dipenjara. "Meskipun saya pernah ditahan. Tapi itu, bukan putusan pengadilan. Melainkan perintah Kejaksaan."

Dendamkah Prita pada institusi Kejaksaan? "Enggak. Tidak ada dendam. Tidak ada gunanya dendam. Segala sesuatu sudah ada yang mengaturnya dan bertanggung jawab."

Koin untuk KeadilanDukungan masyarakat luas dalam bentuk koin yang akan disimpan di sebuah bank atas nama Prita, menurutnya belum tahu akan dikemanakan nantinya. "Proses hukumnya masih berjalan. Saya sih, berharap ada putusan bebas. Bila bebas, tentu saya tidak akan menggunakan uang itu untuk keperluan pribadi saya. Pengumpulan koin itu bukan atas inisiatif saya, jadi saya juga belum tahu apa rencana inisiator koin itu. Yang jelas, karena saya masih melakukan kasasi, jadi sebaiknya menunggu bagaimana keputusan MA saja."

Terpisah, Mulyati Sulantoro (kakak mendiang ibu Prita) yang ditemui di halaman PN.Tangerang, menyarankan "Jangan menggunakan koin itu untuk kepentingan pribadi. Berikan saja kepada rakyat kecil yang membutuhkan. Terutama yang berurusan dengan hukum dan tidak mendapat ketidakadilan," tegasnya menutup pembicaraan.

Rini SulistyatiFOTO: ENG NAFTALI/NOVA