Rencananya bangunan tambahan ini akan digunakan sebagai toilet umum. Sayang, belum sampai diresmikan, bangunan ini runtuh dan menelan 5 korban jiwa dan beberapa orang mengalami luka. Para korban meninggal adalah pekerja bangunan dan seorang penjual asongan dan satpam yang sedang ngadem di bawah.
Ya, seperti diketahui, di pasar ini ribuan orang mengantungkan hidup mulai dari pedagang hingga ratusan penjual jasa mulai dari persewaan troli, kuli angkut, hingga tukang parkir.
Tak heran sejengkal lahan di lokasi ini tentu sangat bernilai. Itu sebabnya, pihak pengelola mengizinkan ada penambahan bangunan di gedung yang sudah permanen. Sayangnya, pembangunan itu tak ada izin alias illegal dan tentu tanpa perhitungan matang.
Kalau sudah begini, siapa yang rugi?
Sita DewiFoto-Foto: Romy Plara/NOVA