Untuk kertas kado, Ellies masih membeli di perusahaan kertas impor China. Kata istri Johanes Budi Suhendra ini, kualitas warna dan kekuatan kertas impor jauh lebih baik dibandingkan produk dalam negeri. "Dulu, sih, masih pakai kertas produksi UK (Inggris), tapi karena harganya semakin mahal, saya ganti. Kalau tetap dipertahankan, bisa menambah pengeluaran produksi dan memaksa saya menaikkan harga kemasan. Kasihan konsumen, kan."
Untuk pesanan perusahaan, Ellies biasanya menetapkan kebijakan minimal pemesan dalam jumlah grosir, sedangkan untuk perorangan, pesan satuan juga bisa. Tentu saja dengan harga yang jauh lebih tinggi. Harga yang ditawarkan sekitar Rp 5.000 hingga Rp 150.000 per buah, belum termasuk ongkos kirim.
Memang agak susah jika ingin melihat dan membeli produk Ellies karena hingga sekarang mantan guru SD ini belum membuka toko. Ia masih menjadikan rumah tinggalnya sebagai toko sekaligus bengkel kerjanya. Di rumah itu pula ia mempekerjakan sekitar 10 karyawan tetap, ditambah 50 tenaga lepas saat pesanan menggunung. "Biasanya saya ikut di pameran kerajinan tangan. Kalau mau lebih gampang, buka saja website saya, www.nadithacraft.com," kata Ellies yang amat bersyukur karena usahanya sudah bisa diterima masyarakat luas. "Dulu mereka masih suka bilang, masak harga kotaknya lebih mahal dibanding hadiahnya? Mereka enggak sadar, kotak atau kemasan itu masih bisa dimanfaatkan oleh si penerima. Lagipula, memberi hadiah dengan kemasan cantik juga akan membuat si penerima merasa lebih dihargai, kan?"
Ester Sondang