Latar belakang Ice dan Reno melakukan bunuh diri, kata Sylvia, belum tentu sama. "Walaupun, pada dasarnya, seseorang yang bunuh diri biasanya karena mengalami depresi berat, sedih yang sangat berat, merasa tidak berguna, tidak berarti, masa depannya suram, dan sebagainya."
Kendati demikian, tidak semua usaha bunuh diri berhasil. "Yang berhasil biasanya karena perasaan sedihnya begitu mendalam. Kemampuan egonya untuk menilai realita dan menilai sesuatu dengan pertimbangan yang logis dan dewasa (judgement), terganggu." Tapi yang paling sering adalah pelaku mengalami halusinasi auditorik yang menyuruhnya untuk melakukan tindakan itu.
Nah, mana kira-kira yang melatarbelakangi tindakan Ice dan Reno? "Kalau karena halusinasi, biasanya tidak terlalu bermakna ia berada di mana. Yang penting, saat kapan halusinasi itu datang dan menyuruhnya."
Jadi, soal pilihan tempat di mal yang ramai dan banyak orang sebagai tempat bunuh diri, lanjut Sylvia, bisa banyak kemungkinannya. "Bisa saja yang bersangkutan sedang berada di sana, lalu ide serta halusinasi itu tiba-tiba timbul. Bisa juga untuk mengelabuhi orang-orang terdekat atau untuk menarik perhatian. Ini terjadi pada tipe kepribadian tertentu. Misalnya, histrionic, yang senang menjadi pusat perhatian. Biasanya yang seperti ini bukan depresi, hanya attention seeking."
Pelaku usia remaja (antara 13 sampai 18 tahun), umumnya karena berkaitan dengan pembentukan identitas diri yang tidak tercapai. Pelaku jadi bingung, rapuh, dan salah mendapatkan identitas diri. Fase ini juga rentan depresi dan rentan mengalami bunuh diri. "Pada fase intimacy (19-40 tahun), mungkin berkaitan dengan pasangan atau karier."
Rini