Selama Aisyah dan Abil menginap di rumah Minten, Azis juga sering menjenguk Abil. Karena itulah, ketika Azis datang, dan kemudian mengajak Abil pulang ke rumahnya di Rejoagung, Ploso, Sabtu (5/12) pagi, Minten tidak melarang.
Tetapi alangkan kagetnya Minten saat sekitar tiga jam setelah kepergian menantu dan cucunya tersebut dia mendengar kabar bahwa mereka telah meninggal, dan jenazah mereka berada di Puskesmas Ploso. Dia pun buru-buru datang ke puskesmas.
"Mungkin Azis bingung atau stres setelah geger dengan istrinya, sehingga hingga nekat bunuh diri. Tapi mengapa dia juga tega membunuh anaknya? Kasihan Abil, cucu saya," keluh Minten seraya menahan tangis.
Belum Pastikan Diwawancara terpisah, Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Heru Nurhidayat, mengaku belum bisa memastikan penyebab kematian kedua korban. Namun, sambungnya, diduga kematian Azis akibat bunuh diri menggunakan cairan racun potasium. Hal ini berdasar temuan gelas yang diduga berisi sisa cairan potasium.
Sedangkan Abil, kata Heru Nurhidayat, diduga dibunuh Azis sebelum pria itu bunuh diri. "Guna memastikan penyebab kematian korban, kami menunggu hasil autopsi dua jenazah korban dari RSD Jombang," ujarnya. Selain menunggu hasil autopsi jenazah dua korban, anak buah Heru juga segera memeriksa sejumlah saksi. Saat ini anak buah Heru sudah mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain berupa sprei dan gelas yang diduga berisi cairan potasium.
Sesudah diautopsi, jenazah bapak dan anak itu dimakamkan di tempat berbeda, Sabtu (5/12) petang. Abil akan dimakamkan di desa asal ibunya, Klubuk, sedangkan Azis di desa orangtuanya. Rencana pemakaman di dua desa berbeda tersebut diungkapkan Aisyah kepada wartawan saat berada di Puskesmas Ploso. "Anak saya akan dimakamkan di desa saya berasal," katanya, singkat, Sabtu (5/12) petang, seperti dikutip detiksurabaya.com.
Aisyah tampak sangat bersedih, dan terus-menerus menangis di dekat jenazah anaknya. Dia tak mau banyak bicara. Adapun jenazah Azis ditunggui ibu kandungnya, Sutiyem, 59. st8/surya