Memprihatinkan, Kondisi Mantan Istri Penderita HIV/AIDS

By nova.id, Sabtu, 5 Desember 2009 | 23:52 WIB
Memprihatinkan Kondisi Mantan Istri Penderita HIV AIDS (nova.id)

Delapan wanita Aceh yang telah menjadi janda akibat suaminya meninggal dunia karena terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS), kini sangat memprihatinkan. Selain ikut terinfeksi HIV/AIDS, juga hidup mereka tergantung dari belas kasihan orang lain. Baby Rivona, Program Manager Medan Aceh Partnerships, salah satu lembaga yang peduli terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) kepada Serambi mengatakan, Disebutkan, dari 15 perempuan ODHA yang kami data, tiga orang sudah meninggal, dan 12 perempuan Aceh yang hidup dengan HIV/AIDS. Empat dari mereka terinfeksi dari suami yang melakukan seks bebas, enam orang terinfeksi dari suami yang pengguna narkoba memakai jarum suntik, satu orang terinfeksi dari suami biseksual, dan satu lagi adalah pekerja seks komersial atau PSK. "Ke delapannya kini telah menjadi janda dan tidak mempunyai pekerjaan untuk menghidupi diri dan anak-anaknya," kata Baby pada konferensi pers peringatan Hari AIDS sedunia yang diadakan di Kantor Walikota Banda Aceh, Kamis (3/12). Ia sangat mengharapkan Pemerintah Aceh peduli terhadap keberlangsungan hidup dan kesejahteraan ODHA di Aceh. Selama ini, lanjut dia, ada juga beberapa tenaga medis yang berempati mengumpulkan uang secara sukarela untuk membelikan susu kepada anak perempuan janda yang ibunya sudah terinfeksi HIV/AIDS. "Saat ini memang obat HIV/AIDS yaitu Antiretroviral atau ARV masih disubsidi lembaga donor Global Fund. Namun subsidi akan berakhir pada 2014," papar Baby. Pada kesempatan konferensi pers yang dihadir Kepala Dinas Kesehatan Aceh TM Thaib, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh Media Yulizar, dan Sekretaris KPAP Aceh dr Ormaia Nya Oemar, Baby menyampaikan permintaan mewakili ODHA Aceh. Ia meminta instansi terkait agar dapat membantu meningkatkan kesejahteraan ODHA. Kadis Kesehatan Aceh, dr TM Thaib mengatakan meskipun jumlah ODHA di Aceh di tahun 2009 meningkat pesat, namun secara nasional Aceh termasuk provinsi yang rendah angka kasus HIV/AIDS. "Dari pertama sekali dijumpai kasus HIV AIDS di Aceh hingga 2009 ada 43 kasus HIV AIDS di Aceh yang terlaporkan, HIV ada 7 kasus dan AIDS 36 kasus. Prevalensi Aceh menduduki ranking 27 dari 33 provinsi atau 0,92 kasus per 100.000 populasi," sebut Thaib.ami/serambi indonesia