Suryani (31) dilaporkan suaminya telah menjual bayi yang baru dia lahirkan seharga Rp 10 juta. Namun, buruh cuci ini menyatakan si kecil bukan dijual, melainkan diadopsi agar buah hatinya itu mendapat kehidupan lebih layak.
Kasus yang dianggap penjualan bayi ini dilaporkan kepada polisi oleh Syamsu Akbar (31), suami Suryani. Menurut Syamsu, pada Senin (30/11) lalu istrinya menjual bayi itu kepada seorang warga Tanjungpriok seharga Rp 10 juta. "Saya mendapat laporan dari tetangga bahwa istri saya menjual anak saya yang baru lahir ke warga Tanjungpriok," ujarnya.
Bayi itu adalah anak ketiga mereka. Transaksi penjualan bayi tersebut, yang saat itu baru berumur empat hari, dilakukan di rumah Suryani di Jalan Rawa Tengah 7, RT 07/04 Kelurahan Kampungrawa, Kecamatan Joharbaru, Jakarta Pusat.
Syamsu mengakui bahwa rumah tangganya bermasalah, sehingga dua minggu sebelum istrinya melahirkan dia memilih pisah ranjang.
Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestro Jakarta Pusat, AKP Santike, mengatakan, pihaknya belum melakukan tindakan apa pun karena masih mempelajari laporan Syamsu. "Kami sedang mempelajari dulu kasus ini. Setelah itu kami akan memanggil pihak pelapor untuk di-BAP (berita acara pemeriksaan--Red) serta memanggil pula pihak-pihak lain yang disebutkan dalam laporannya itu," ujarnya.
Dalam laporan itu disebutkan bahwa setelah mendapat informasi dari tetangganya, Syamsu memutuskan untuk melaporkan istrinya ke polisi. Syamsu mengaku tidak mengerti mengapa sang istri tega menjual anak kandung sendiri, sebab dia sudah memberikan uang Rp 900.000 untuk biaya persalinan anak ketiganya itu.
Membantah
Saat ditemui di rumahnya yang sederhana, Suryani membantah telah menjual bayi yang baru dilahirkannya seharga Rp 10 juta.
Sebagai seorang wanita yang hanya bekerja sebagai buruh cuci, kata Suryani, dia tak tega jika anak ketiganya itu menderita, karena untuk menghidupi dua kakak si bayi saja dia sudah kerepotan. Oleh karena itu, dia merelakan si bungsu diadopsi oleh suami-istri yang memang sangat menginginkan anak.
"Saya tidak menjual anak. Saya merelakan anak saya diadopsi oleh Pak Syijihabur agar hidupnya terjamin," katanya.