Pembunuh Model: "Aku Benci Perempuan Pemarah!" (3)

By nova.id, Senin, 23 November 2009 | 17:45 WIB
Pembunuh Model Aku Benci Perempuan Pemarah! 3 (nova.id)

Pembunuh Model Aku Benci Perempuan Pemarah! 3 (nova.id)
Pembunuh Model Aku Benci Perempuan Pemarah! 3 (nova.id)

"Almarhumah Tia (Foto: Ist) "

Sibuk SMSHanya dalam hitungan hari, polisi akhirnya bisa membekuk Fa di kediaman orangtua angkatnya, di Banjarmasin. Shanly, model yang mengenalkan Fa ke Tia, sangat senang mendengarnya. "Tapi saya kesal dia bilang Tia memukul duluan. Enggak mungkin banget Tia berbuat begitu. Tia orangnya lembut," kata Shanly yang berkenalan dengan Fa saat menyambung rambut di salon.

Sementara Elsa, presenter teve lokal Banjarmasin, mengaku kenal Fa sebagai penata rias presenter di teve tempat Elsa kerja. "Orangnya supel dan baik. Kami sempat lama tak kontak dan baru ketemu lagi Juni 2009 karena minta salonnya diiklankan. Waktu itu mukanya agak lain, sedih dan seperti ada masalah," kata Elsa yang dihubungi via telepon.

Setelah itu, kata Elsa, Fa seperti menghilang dan baru Agustus 2009 meneleponnya. "Katanya sudah di Jakarta, ingin mengubah nasib. Dia juga mengaku kenal beberapa artis dan jadi asisten make-up artis. Saya sempat menasihati, hati-hati jaga diri di Jakarta. Tak tahunya ada kejadian seperti ini. Mudah-mudahan dia sabar. Banyak, kok, yang sayang dia. Orangtuanya sampai syok."

Dari salon Ivonne, diperoleh keterangan, Fa mulai bekerja sebelum Lebaran lalu dengan gaji Rp 700 ribu dan uang makan Rp 25 ribu per hari. "Awalnya kerjanya bagus tapi lama-lama tingkahnya bikin kesal. Dia kurang ajar. Tamu-tamu saya diambil, minta nomor HP mereka di depan saya. Seminggu setelah kerja, bawa cowoknya yang menunggu di luar salon. Sempat saya tegur, kalau kerja di sini harus memajukan salon, malah dijawab dengan tak mengenakkan," kata Lisa dari salon Ivonne.

Hanya 10 hari Fa bekerja di situ lalu minta keluar. "Dia marah karena diminta mengerjakan creambath. Ya, sudah, keluar saja. Kerjanya juga menurun, sibuk SMS melulu."

Sedangkan Mira, sang pemilik salon, pernah mengingatkan Shanly agar hati-hati berteman dengan Fa. "Sejak awal saya sudah mencium, ada yang enggak beres dengan orang itu. Benar, kan, apa yang saya pikirkan."Noverita K. Waldan/ tamat