Janda Digarap Kakak Ipar Hingga Hamil

By nova.id, Minggu, 22 November 2009 | 23:38 WIB
Janda Digarap Kakak Ipar Hingga Hamil (nova.id)

Tertarik dengan kemolekan dan kemontokan tubuh adik iparnya, Slamet, 45, warga Desa Parsanga, Kecamatan Kota Sumenep, tega menggarap adik iparnya, Sutami, 38, hingga hamil 6 bulan. Pelaku yang sudah beranak lima itu melakukan hubungan badan layaknya suami istri ketika sang istri sedang tidak ada di rumah.

Menariknya, kendati istri pelaku mengetahui hasil hubungan gelap antara suami dan adiknya, istri pelaku dan adik iparnya yang hidup dalam satu rumah tetap menunjukkan kerukunan bahkan terkesan tidak pernah terjadi apa-apa dalam keluarganya. Istri pelaku kerapkali keluar rumah bersama adiknya yang perutnya sudah mulai membuncit.

Namun berbeda dengan warga sekitar, mereka mengaku daerahnya tercemar oleh ulah pelaku dan adik iparnya yang berbuat mesum di luar nikah hingga hamil. Mereka berencana akan mengusir pelaku, tetapi gagal setelah kepala desa setempat berjanji akan mendatangi pelaku dan membicarakan dengan pihak keluarganya.

Menurut Kepala Desa Parsanga, Imam Idafi, kasus perselingkuhan itu diduga sudah lama terjadi dan hingga kini masih berlangsung. Kebetulan adik iparnya memang sudah hampir dua tahun hidup menyendiri lantaran dicerai oleh suaminya. Sehingga tiap hari janda tanpa anak itu kumpul satu rumah dengan kakak iparnya.

" Mungkin, sejak kumpul itu, si pelaku tertarik dengan kemolekan tubuh adik iparnya, sehingga hubungan gelap itu terjadi," ujar Imam Idafi.

Akan tetapi sepandai-pandainya menyimpan rahasia, akhirnya terkuak juga ketika si adik iparnya bunting hingga berumur 6 bulan. Istri pelaku yang mengetahui adiknya sudah bunting itu terkejut ketika yang menanam benih di rahim adiknya adalah suaminya sendiri. Tetapi istrinya justru tidak mempersoalkan kejadian yang menimpa suami dan adiknya.

Di lain pihak, warga sekitar marah mendengar kalau buntingnya janda bahenol itu atas ulah kakak iparnya. Sehingga warga sekitar meminta mempertanggungjawaban perbuatan yang dilarang agama dan mencoreng nama baik lingkungannya. Sehingga warga menekan agar yang bersangkutan bertanggung jawab.

" Kami meminta ada ketegasan dari kepala desa terhadap warganya yang amoral. Mereka harus bertanggung jawab terhadap cemarnya lingkungan kita, atau kita akan usir bersama-sama," ujar Ramli warga sekitar.st2/surya